banner 728x250

Investasi Jumbo Rp62 Triliun! Pabrik Petrokimia Terbesar se-ASEAN Hadir di Indonesia

Presiden Prabowo meresmikan pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten. (Foto: Dok. YouTube Setpres)

ABNnews – Pemerintah menuntaskan salah satu tonggak besar dalam program hilirisasi minyak dan gas (migas). Sebuah pabrik petrokimia terintegrasi berskala raksasa kini resmi berdiri di Cilegon, Banten. Fasilitas ini menjadi bukti bahwa Indonesia semakin mampu mengolah kekayaan alamnya sendiri, bukan sekadar mengekspor bahan mentah.

Peresmian New Ethylene Project milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto, didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Kamis (6/11).

Prabowo menegaskan bahwa masuknya investasi besar dalam proyek hilirisasi seperti ini memiliki dampak langsung terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Lotte adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia, asetnya mungkin USD100 miliar. Mereka investasi di kita Rp65 triliun. Terima kasih, saya bangga. Ini membawa manfaat besar bagi rakyat Indonesia, dan kita wajib menjaganya,” ujar Prabowo.

Proyek ini mulai direncanakan sejak 2016 dengan nilai investasi sekitar USD3,9 miliar atau Rp62,4 triliun. Pembangunan kompleks Naphtha Cracker seperti ini terakhir kali dilakukan di Indonesia sekitar 30 tahun lalu.

Sempat mandek selama 5 tahun, proyek ini kembali bergerak setelah Bahlil saat itu menjabat Menteri Investasi/BKPM mendorong penyelesaian persoalan lahan hingga penyederhanaan izin dan pemberian insentif.

Fasilitas ini akhirnya mulai dibangun pada April 2022 dan resmi beroperasi Oktober 2025. Dalam kapasitas penuh, pabrik diperkirakan mampu menghasilkan 15 jenis produk petrokimia dengan nilai sekitar USD2 miliar per tahun, terdiri dari substitusi impor sebesar USD1,4 miliar dan potensi ekspor USD600 juta.

Bahlil menyebut fasilitas ini sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.
“Nilainya sekarang sudah sekitar Rp63-64 triliun. Ini salah satu investasi petroleum terbesar di Asia Tenggara. Lotte punya juga di Malaysia, tapi yang di sini paling besar,” tegas Bahlil.

Dari sisi tenaga kerja, pembangunan dan operasional pabrik ini diperkirakan menyerap sekitar 40 ribu pekerja, baik langsung maupun tidak langsung.

Kehadiran pabrik ini diharapkan mampu menekan ketergantungan impor produk petrokimia yang selama ini diperkirakan mencapai sekitar 50%, sekaligus memperkuat pasokan bahan baku industri manufaktur dalam negeri.

Chairman LOTTE Group, Shin Dong-bin, memandang kehadiran proyek ini sebagai simbol kemitraan strategis Indonesia–Korea Selatan.

“Ini salah satu investasi terbesar perusahaan Korea di Indonesia. Proyek ini akan menjadi fondasi penting untuk memperkuat industri petrokimia Indonesia dan daya saing nasional,” ujarnya.

Dengan beroperasinya LCI, Indonesia kini memiliki kompleks hilirisasi migas terintegrasi kedua setelah kompleks Petrochemical Chandra Asri yang dibangun tiga dekade lalu. Pemerintah berharap hilirisasi terus menjadi strategi utama agar sumber daya alam Indonesia tidak berhenti sebagai komoditas mentah, tetapi memberikan nilai tambah yang memperkuat ekonomi nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *