banner 728x250

Hindari 5 Perilaku Ini, Gaya Hidup Jadi Biang Kerok Anak Muda Kena Stroke

Ilustrasi stroke. (Foto: istimewa)

ABNnews — Dahulu stroke  identik dengan  penyakit orang tua. Namun saat ini terdapat pola pergeseran epidemiologi stroke  ke arah usia produktif, bahkan dapat menyerang anak dan remaja.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan semakin banyak kasus stroke terjadi pada usia muda, bahkan di bawah 40 tahun.

“Bahkan yang mengalami stroke itu di bawah usia 40 tahun, yang tadinya kita menemukan pada usia-usia lansia atau usia di atas 50 tahun,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta awal pekan ini.

Ia mengatakan, prevalensi hipertensi kini mencapai 15-18 persen, bahkan lebih tinggi dari diabetes melitus. Fenomena ini tak lepas dari meningkatnya angka hipertensi pada usia dewasa muda.

“Kita lihat prevalensinya agak jauh lebih besar, sekitar 15-18 persen. Lebih tinggi dari yang DM (diabetes melitus),” kata Nadia.

Lebih lanjut, dia menuturkan kasus hipertensi kini banyak ditemukan pada usia 30 tahun. Penyebab utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat, mulai dari pola makan tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) hingga kurangnya aktivitas fisik.

“Pola yang sama juga untuk hipertensi. Kita tahu pola konsumsi GGL). Kemudian kita tahu ada sikap masyarakat yang selalu sedentary (malas bergerak), aktivitas berkurang, karena kan semua memudahkan karena ada teknologi informasi,” katanya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Fatwa Sari Tetra Dewi, menilai banyak anak muda tidak sadar bahwa dirinya sudah mengalami hipertensi.

“Anak-anak muda tidak menyadari kalau mereka menderita hipertensi karena masih merasa sehat dari sisi kemampuan tubuh,” ujarnya dikutip dari laman UGM.

Padahal, hipertensi merupakan ‘pintu masuk’ bagi berbagai penyakit serius, termasuk stroke. Karena itu, Fatwa menegaskan pentingnya pengendalian hipertensi sejak dini melalui pola hidup sehat.

Untuk mencegah hipertensi dan menurunkan risiko stroke di usia muda, Fatwa menyarankan agar masyarakat menghindari perilaku berikut:

1. Merokok

Zat beracun dalam rokok mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

2. Konsumsi makanan tinggi lemak

Lemak jenuh mempercepat penumpukan plak di arteri.

3. Kurang makan sayur dan buah

Serat dan antioksidan dari sayuran membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

4. Kurang aktivitas fisik (mager)

Gaya hidup sedentari membuat metabolisme melambat dan tekanan darah naik.

5. Stres

Tekanan psikologis berkepanjangan bisa memicu lonjakan hormon stres yang meningkatkan tekanan darah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *