banner 728x250
Dunia  

1 Dekade Menanti, Timor Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN! Xanana Gusmao: Ini Bukan Mimpi

Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao menghadiri KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (26/10/2025). (Chalinee Thirasupa)

ABNnews – Sejarah tercipta di Asia Tenggara! Setelah penantian dramatis lebih dari satu dekade, Timor Leste akhirnya resmi bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebagai anggota ke-11.

Pengumuman bersejarah itu disampaikan pada Minggu (26/10) dalam pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia. Langkah ini menandai ekspansi pertama ASEAN dalam 26 tahun terakhir, setelah terakhir kali menerima Kamboja pada 1999.

“Hari ini, sejarah tercipta,” ujar Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao dalam pidato resminya di hadapan para pemimpin kawasan.

“Bagi rakyat Timor Leste, ini bukan hanya mimpi yang terwujud, tetapi juga penegasan kuat atas perjalanan kami,” lanjut Gusmao, disambut tepuk tangan meriah dari para pemimpin ASEAN.

Proses keanggotaan Timor Leste dimulai sejak negara berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa itu mengajukan permohonan pada tahun 2011.

Setelah melalui proses panjang untuk memperkuat kapasitas politik, ekonomi, dan administratifnya, ASEAN memberikan persetujuan prinsip pada 2022.

Resmi bergabungnya Timor Leste diumumkan setelah upacara pembukaan KTT ASEAN. Gusmao menandatangani dokumen resmi bersama sepuluh pemimpin ASEAN lainnya, sekaligus menyegel status keanggotaan penuh negaranya.

Bergabungnya Timor Leste dianggap sebagai tonggak penting yang memperkuat inklusivitas dan kohesi regional ASEAN di tengah dinamika geopolitik global yang kian kompleks. Kini, ASEAN mewakili lebih dari 700 juta penduduk Asia Tenggara.

Xanana Gusmao menegaskan komitmen negaranya untuk menjadi anggota yang aktif dan produktif.

“Bagi kami, awal baru ini membawa peluang besar dalam perdagangan, investasi, pendidikan, dan ekonomi digital,” ujarnya.

Ia menambahkan, bergabung dengan ASEAN akan membuka akses bagi Timor Leste terhadap berbagai kesepakatan perdagangan bebas dan pasar regional yang lebih luas.

Meski demikian, negara muda yang meraih kemerdekaan pada 2002 ini masih menghadapi tantangan pembangunan: 42 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan nasional, dan penciptaan lapangan kerja bagi dua pertiga populasinya yang berusia di bawah 30 tahun menjadi prioritas utama. Sumber pendapatan utama mereka, minyak dan gas, kini cadangannya kian menipis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *