banner 728x250

Modus Jahat Bandar Narkoba: Sisipkan Zat Gila NPS ke Liquid Vape, Harga Tembus Rp 5 Juta!

Ilustrasi. (Hellosehat.com)

ABNnews – Hasil uji laboratorium BNN menemukan adanya kandungan narkotika di cairan (liquid) rokok elektrik atau vape, yang kini marak digunakan anak muda.

Dari 340 sampel liquid vape yang diuji, sebanyak 12 sampel mengandung new psychoactive substances (NPS) atau zat psikoaktif baru.

Temuan ini disampaikan Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto saat memberikan pengarahan kepada para pelajar di kegiatan kemah kebangsaan Bersih Narkoba (Bersinar) di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (25/10/2025).

“Saya kasih tahu, hati-hati. 340 sampel yang kita ambil dari BNN Republik Indonesia, 12 di antaranya narkotika,” kata Komjen Suyudi.

Ia juga menambahkan, hasil lab menunjukkan 21 sampel mengandung etomidate, yang sebentar lagi akan masuk golongan narkotika.

Suyudi mengimbau para pelajar agar tidak coba-coba, terutama terhadap liquid vape. Ia menyebut bandar narkoba kini makin pintar.

“Nah ini, bandar-bandar jahat ini, makin pinter. Mereka susupin NPS-NPS ke dalam rokok-rokok elektrik ya, dengan isi-isi ulang cartridge-cartridge. Harganya nggak murah juga, 2 juta sampai 5 juta,” ujar Suyudi.

Ia memperingatkan dampak instan dan jangka panjangnya. “Tiga kali adik-adik hisap itu ya, selanjutnya bisa nagih. Ngeri nggak? Ya, jangan main-main. Jangan pernah coba-coba.”

Komjen Suyudi menerangkan, rokok elektrik tersebut banyak dijadikan oleh bandar sebagai opsi dalam memperjualbelikan narkotika, dikemas dalam cartridge kecil yang diisi ulang.

“Gayanya sih keren, yang jadi masalah adalah isinya,” tegasnya.

Suyudi menjelaskan dampak mengonsumsi narkotika di vape ini memang tidak instan, tapi sangat berbahaya dalam jangka panjang.

“Mulai menyerang otak. Mulai bolot, Mulai telmi, telat mikir, lupa-lupa, bingung-bingung,” tutur dia.

Dampak terparah, kata Suyudi, narkotika bisa menyerang selaput otak, jantung, dan bahkan banyak yang menuju kematian.

“Ketakutan kematian sudah di depan mata. Coba bayangkan. Takut nggak? Nauzubillahiminzalik. Jangan pernah ya,” sambungnya.

Komjen Suyudi menitipkan pesan penting agar para pelajar menjadi agen-agen pencegahan narkotika. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak memusuhi korban narkotika, melainkan merangkul dan membawanya ke tempat rehabilitasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *