banner 728x250

Bahlil Pamer Capaian B40: Hemat Devisa Rp 93 Triliun dan Serap 1,3 Juta Tenaga Kerja

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (Foto dok Kementerian ESDM)

ABNnews – Kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Jumat (24/10), dibanjiri oleh 5.500 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melaksanakan upacara Hari Jadi Pertambangan dan Energi (PE) ke-80.

Dalam upacara tersebut, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyampaikan capaian-capaian fantastis sektor energi, hasil dari upaya keras insan ESDM dalam menjaga denyut energi bangsa.


Salah satu capaian penting yang disampaikan Bahlil adalah keberhasilan sektor minyak dan gas bumi (migas), di mana lifting migas melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, yakni di atas 605 ribu barel per hari.

“Masih banyak hal yang harus kita tingkatkan. Target kita apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden di 2029-2030 harus mencapai 900.000 sampai 1.000.000 barel per day, agar kita bisa mengurangi impor,” ujar Bahlil.

Program B40 Moncer! Hemat Devisa Hingga Rp 93 Triliun!

Demi memperkuat ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan impor, Bahlil menegaskan pemerintah akan mempercepat implementasi program transisi energi melalui bahan bakar nabati.

Ia memamerkan data keberhasilan program campuran bahan bakar biodiesel 40 persen atau B40. Sepanjang tahun 2025 hingga bulan September, realisasi B40 mencapai 10,57 juta kiloliter disertai peningkatan nilai tambah Crude Palm Oil hingga Rp 14,7 triliun.

Capaian paling mencorong: Program mandatori ini mampu menghemat devisa hingga mencapai Rp 93,43 triliun, menyerap tenaga kerja lebih dari 1,3 juta orang, dan menurunkan emisi karbon hingga 28 juta ton.

Tak berhenti di B40, Bahlil menyebut Indonesia akan melangkah ke B50 pada tahun depan.

“Sekarang tesnya sudah final. Tahun 2027 juga kita akan membuat bensin kita dengan campuran Etanol 10% (E10) hingga E20. Ini semua dalam rangka untuk menciptakan sumber-sumber energi dari nabati untuk kedaulatan energi kita,” ungkap Bahlil.

Pemerintah juga menargetkan kapasitas pembangkit EBT mencapai 69,5 gigawatt (GW) pada RUPTL 2025-2035 dan menargetkan melistriki 5.700 desa dan 4.400 dusun pada tahun 2030.

“Saya tidak ingin anak-anak di pelosok belajar dengan pelita seperti masa kecil saya dulu,” ujarnya.

Menutup pidatonya, Bahlil menyebut target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batubara pada tahun ini akan kembali melebihi target APBN 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *