banner 728x250
Hikmah  

Selalu Mengingat Dan Bersyukur Kepada Allah

ABNnews – Mau mendapat ketenangan jiwa, mendapat nikmat Allah SWT lebih banyak, dan ampunan dariNYA? Selalulah ingat, bersyukur kepada Allah. Dan janganlah kamu mengingkari nikmat yang diberikan Allah SWT.

“Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku” (QS. Al-Baqarah ayat 152).

Mengingat Allah dilakukan melalui zikir lisan dan hati, sedangkan bersyukur dilakukan dengan mengucapkan terima kasih dan menaati perintah-Nya, serta tidak mengingkari nikmat-nikmat-Nya.

Bagaiman cara untuk selalu mengingat dan bersyukur. Bisa dilakukan melalui lisan, mengucapkan pujian dan zikir.

Mengingat Allah melalui hati dengan menyadari kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya. Sedangkan mengingat Allah melalui fisik, menaati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Sementara menyatakan rasa syukur kepada Allah melalui ucapan, hati, dan perbuatan nyata, seperti mengimplementasikan rasa syukur dalam tindakan sehari-hari.

Allah menyuruh kaum muslim untuk selalu mengingat-Nya. Jika kamu mengingatku, Aku pun pasti akan ingat kepadamu dengan melimpahkan pahala, pertolongan, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Bersyukurlah pula kepada-Ku atas nikmat-Ku dengan menggunakannya di jalan-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku, kepada nikmatnikmatku, dan mempergunakannya untuk berbuat maksiat.

Surat Al-Baqarah

Dikutip dari berbagai sumber, Surat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Hajji wadaa’ (hajji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir).

Seluruh ayat dari surat Al Baqarah termasuk golongan Madaniyyah, merupakan surat yang terpanjang di antara surat-surat Al Quran yang di dalamnya terdapat pula ayat yang terpancang (ayat 282).

Surat ini dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai dengan 74), dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya.

Dinamai Fusthaatul-Quran (puncak Al Quran) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga surat alif-laam-miim karena surat ini dimulai dengan Alif-laam-miim. Wallohua’lambishshawab/H Ali Akbar Soleman Batubara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *