ABNnews – PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PELNI Persero) terus tancap gas memperkuat bisnisnya di sektor pelayaran dan logistik. Kali ini, PELNI resmi menandatangani dua perjanjian kerja sama strategis sekaligus, masing-masing dengan Direktorat Jenderal Imigrasi dan PT Pertamina International Shipping (PIS), Rabu (22/10/2025).
Penandatanganan pertama dilakukan oleh Direktur Utama PELNI Tri Andayani bersama Plt Dirjen Imigrasi Yuldi Yusman di Kantor Imigrasi, Jakarta. Kerja sama ini berfokus pada pemeriksaan keimigrasian di atas kapal pesiar asing (cruise ship).
Dengan perjanjian ini, PELNI resmi menjadi salah satu dari tiga agen kapal nasional yang ditunjuk langsung oleh Ditjen Imigrasi untuk menangani layanan keimigrasian di kapal pesiar, berdampingan dengan GAC dan Ben Line.
“Kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi kami untuk menghadirkan layanan keagenan kapal yang cepat, aman, dan profesional. Ini juga memperkuat posisi PELNI sebagai mitra resmi Pemerintah di sektor pelayaran wisata,” ujar Tri Andayani.
Langkah ini disebut PELNI sebagai strategi memperluas jaringan bisnis keagenan kapal dan mendukung pertumbuhan sektor pelayaran wisata nasional yang berdaya saing global.
Kolaborasi dengan Ditjen Imigrasi juga akan memangkas waktu pemeriksaan dokumen, meningkatkan efisiensi, serta memberikan kenyamanan bagi penumpang kapal pesiar asing yang berlabuh di Indonesia.
“Kami ingin memastikan seluruh layanan keimigrasian berjalan lancar tanpa menghambat jadwal operasional kapal,” tambah Tri.
Masih di hari yang sama, PELNI juga meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pertamina International Shipping (PIS) terkait Kerja Sama Strategis dalam Bisnis Dry Bulk, Liquid Bulk, dan Peluang Usaha Lainnya.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PELNI Kokok Susanto dan Direktur Perencanaan Bisnis PIS Harry Budhi Sidharta di Kantor Pertamina Trans Kontinental, Jakarta.
Kerja sama ini akan menjangkau angkutan curah kering (dry bulk), curah cair (liquid bulk), logistik proyek besar (project cargo), hingga capacity building dan pengembangan kompetensi SDM maritim.
“Kolaborasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi PELNI di sektor angkutan barang nasional. Sinergi antar-BUMN ini kami yakini bisa membuka peluang bisnis baru dan meningkatkan efisiensi logistik nasional,” ujar Kokok.
Dua kerja sama besar ini menegaskan langkah PELNI untuk bertransformasi menjadi pemain utama dalam ekosistem logistik laut Indonesia. Selain memperkuat bisnis keagenan kapal pesiar, PELNI juga memperluas sayap ke sektor angkutan barang strategis bersama Pertamina Group.
Dengan sinergi ini, PELNI berharap bisa menjadi penopang utama rantai pasok nasional, sekaligus mendukung target efisiensi logistik dan pariwisata bahari Indonesia.