banner 728x250
Hikmah  

Menginginkan Kematian

ABNnews – Meskipun sudah pasti akan mengalami kematian, manusia tetap dilarang untuk mengharapkannya.

Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah ada orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang dideritanya. Apabila harus melakukannya hendaklah dia cukup berkata: Ya Allah, tetap hidupkan aku selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku.” (HR. Bukhari).

Dalam hadits di atas, Rasulullah saw melarang seseorang berangan-angan agar mati. Dalam riwayat dari sahabat Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Janganlah seseorang mengharapkan kematian dan janganlah berdoa meminta mati sebelum datang waktunya.” (HR. Muslim no. 2682)

Dalam Islam, dilarang menginginkan kematian secara langsung karena musibah atau kesulitan hidup yang dialami. Sebaiknya, umat Islam berdoa meminta pilihan dari Allah SWT, “Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu lebih baik bagiku. Wafatkanlah aku jika kematian itu lebih baik bagiku”.

Hal ini karena Allah lebih mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya, dan ujian yang diberikan dapat menghapus dosa atau menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri.

Kenapa dilarang meminta mati?

M. Saifudin Hakim dalam tulisannya di muslim.or.id menyatakan, dua alasan mengapa dilarang berangan-angan meminta kematian.

Pertama, perbuatan tersebut menunjukkan keluh kesah terhadap musibah yang menimpa, tidak ridha dengan takdir Allah Ta’ala dan menentang takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan. Yang menjadi kewajiban bagi seorang muslim adalah bersabar dalam menghadapi musibah.

Kewajiban sabar ini berdasarkan ijma’ ulama. Yang lebih utama dari sabar adalah bersikap ridha terhadap musibah atau takdir dari Allah Ta’ala tersebut. Ridha terhadap musibah hukumnya sunnah, tidak sampai derajat wajib, menurut pendapat yang paling kuat.

Kedua, berdoa meminta kematian tidaklah mendatangkan maslahat, namun di dalamnya justru terdapat mafsadah (keburukan), yaitu meminta hilangnya nikmat kehidupan dan berbagai turunannya yang bermanfaat. Wallohua’lambishshawab/H Ali Akbar Soleman Batubara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *