banner 728x250

Industri RI Ngebut! 9 Kawasan Baru Lahir, Investasi Tembus Rp800 Triliun

Ilustrasi. Foto: Kawasan Indonesia Pomalaa Industrial Park (IPIP) Kolaka. Dok

ABNnews – Industri manufaktur Indonesia terus tancap gas! Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa pembangunan kawasan industri di Tanah Air menunjukkan kemajuan signifikan dalam setahun terakhir.

Setidaknya ada sembilan kawasan industri baru yang resmi berdiri di berbagai wilayah Indonesia. Tambahan ini menjadi bukti bahwa kepercayaan investor terhadap prospek industri nasional makin tinggi.

“Pertumbuhan kawasan industri ini bukti nyata Indonesia masih jadi destinasi utama investasi sektor manufaktur di Asia,” ujar Agus di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Kesembilan kawasan baru itu antara lain, IPIP Sulawesi Tengah, I-Sentra Jawa Timur, Huadi Bantaeng Industrial Park Sulawesi Selatan, Kawasan Industri Cikembar II Jawa Barat, Kawasan Industri Losarang Jawa Barat, Purwakarta Integrated Industrial Park Jawa Barat, Kawasan Industri Pulau Penebang Kalimantan Barat, Kawasan Industri Seafer Jawa Tengah serta Kawasan Industri Tembesi Kalimantan Barat.


Dengan tambahan tersebut, luas kawasan industri naik 4,81% atau 4.468 hektare, disertai peningkatan jumlah tenant sebanyak 132 perusahaan.

“Pertumbuhan ini berkontribusi langsung pada peningkatan investasi senilai Rp571,58 triliun, serta menciptakan 310 ribu lapangan kerja baru, naik 15% dibanding tahun lalu,” jelas Agus.

Tak hanya fokus di dalam negeri, Kemenperin juga memperluas pasar global lewat sejumlah kerja sama besar. Tahun 2025 menjadi tonggak bersejarah karena Indonesia resmi bergabung dengan BRICS, serta menandatangani Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership (ICA-CEP) dan Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership (IPE-CEP).

Menurut Agus, langkah ini akan memperkuat posisi Indonesia di rantai pasok global dan membuka peluang ekspor baru bagi industri nasional.

Untuk memperkuat industri kecil dan menengah (IKM), pemerintah meluncurkan Kredit Industri Padat Karya (KIPK) program pembiayaan untuk revitalisasi mesin dan peningkatan produktivitas.

Plafon pinjaman KIPK berkisar Rp500 juta hingga Rp10 miliar, dengan subsidi bunga 5% dan tenor hingga 8 tahun.

“Hingga Oktober 2025, sudah ada 13 lembaga penyalur dengan total plafon Rp754 miliar dan target 357 debitur,” kata Menperin.

Untuk mempercepat investasi, Kemenperin menerbitkan Permenperin Nomor 37 Tahun 2025 tentang Standar Kegiatan Usaha Berbasis Risiko. Selain itu, 89 perusahaan di 116 lokasi ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional Industri (OVNI) guna menjamin keberlanjutan sektor strategis.

Insentif fiskal seperti tax holiday, tax allowance, dan investment allowance ikut mendongkrak total investasi menjadi Rp827,8 triliun, tumbuh 6,44% dari tahun sebelumnya.

Pemerintah juga memperketat perlindungan industri lewat kebijakan trade remedies menerapkan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) untuk 5 produk impor dan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) untuk 7 produk impor.

Dari sisi inovasi, kini ada 5.113 Standar Nasional Indonesia (SNI) aktif di bidang industri, termasuk 88 rancangan baru dan 72 Standar Industri Hijau (SIH). Langkah ini mendukung penurunan emisi karbon hingga 7,2 juta ton CO₂e pada 2024.

Transformasi digital juga makin matang. Hingga kini, 100 perusahaan menyandang predikat Champion INDI 4.0, 29 National Lighthouse, dan 2 Global Lighthouse — menandai kemajuan pesat industri berbasis teknologi di Indonesia.

Kemenperin mencatat 4.595 lulusan SMK industri dan 2.644 lulusan politeknik telah terserap dunia kerja. Sementara itu, 2.587 peserta pelatihan vokasi dan 713 orang telah memperoleh sertifikasi kompetensi internasional.

Program kelas internasional dan magang ke Jepang serta Tiongkok juga terus diperluas untuk menyiapkan tenaga kerja unggul yang siap bersaing di pasar global.

“Di tengah ketidakpastian global, industri kita tetap tangguh dan jadi motor utama ekonomi nasional. Semua ini hasil kerja keras bersama antara pemerintah, dunia usaha, dan pemangku kepentingan industri,” tegas Agus.

Menperin optimistis, dengan kebijakan yang adaptif dan inovatif, industri Indonesia akan makin mandiri, tangguh, dan berdaya saing global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *