ABNnews – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali menegaskan perannya di kancah internasional lewat ICAO Developing Countries Training Programme (DCTP) 2025.
Program pelatihan bergengsi ini resmi dibuka secara daring pada Senin (20/10/2025) oleh Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) dan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU).
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia kini bukan hanya peserta, tapi juga pemain utama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) penerbangan global.
Tahun ini menandai tahun kelima keterlibatan aktif Indonesia dalam program pelatihan internasional yang digagas oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).
Inisiatif ini merupakan bagian dari program “No Country Left Behind”, yang bertujuan membantu negara-negara berkembang memperkuat kompetensi SDM di sektor penerbangan sipil.
Kepala PPSDMPU M. Abrar Tuntalanai menyebutkan, partisipasi Indonesia merupakan bentuk kontribusi konkret dalam mencetak generasi profesional penerbangan masa depan.
“Melalui program ini, kami ingin mendukung terwujudnya Next Generation of Aviation Professionals yang tangguh, adaptif, dan berwawasan global,” ujarnya.
Tahun ini, ICAO DCTP 2025 menawarkan tiga pelatihan utama, yakni: Essential Soft Skills for NextGen Aviation Professionals, Performance-Based Navigation Overview serta Air Transport Economics for Airport Professionals
Pelatihan digelar secara daring selama satu minggu, diikuti oleh 60 peserta dari 29 negara berkembang di berbagai kawasan dunia.
Kepala Bidang Pelatihan PPSDMPU M. Andra Aditiyawarman menjelaskan, metode self-study dipilih agar pembelajaran bisa diakses lintas zona waktu tanpa mengurangi kualitas.
“Peserta bisa belajar fleksibel, namun tetap mendapatkan standar pembelajaran internasional,” kata Andra.
Sekretaris BPSDMP Capt. Wisnu Handoko menegaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan ICAO DCTP menunjukkan pengakuan dunia terhadap kemampuan Indonesia.
“BPSDMP kini memiliki kurikulum dan tenaga pengajar berstandar internasional dari ICAO. Indonesia telah menjadi mitra strategis dan pusat pelatihan regional yang kredibel di bidang penerbangan,” jelasnya.
Dengan keikutsertaan puluhan negara, Indonesia kembali membuktikan kapasitasnya sebagai motor penggerak pembangunan SDM penerbangan global bukan hanya menjadi penonton, tetapi ikut mencetak tenaga profesional dunia.
Program ICAO DCTP 2025 ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting di dunia penerbangan sipil internasional.
Lewat pelatihan bersertifikat global ini, Indonesia berperan aktif memastikan sektor penerbangan dunia tumbuh dengan aman, berdaya saing, dan berkelanjutan.