banner 728x250

Industri RI ‘Kebal’ Resesi Global, Menperin Pamer Mesin Produksi Ngebut 600 persen

Foto dok Kemenperin

ABNnews – Sektor industri manufaktur Indonesia membuktikan diri punya ketahanan solid di tengah badai tekanan global sepanjang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Meski dunia deg-degan menghadapi perang dagang AS-China, lonjakan harga energi, hingga gangguan rantai pasok dunia, sektor industri pengolahan nonmigas (IPNM) tetap mencatat kinerja ekspansif dan sukses menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Kinerja moncer ini tak lepas dari kebijakan pemerintah yang fokus pada peningkatan produktivitas, penguatan struktur industri, dan percepatan transformasi teknologi.

“Berbagai dinamika global telah mendorong pemerintah memperkuat strategi industrialisasi yang berbasis nilai tambah di dalam negeri. Sektor industri Indonesia terbukti tangguh menghadapi tekanan eksternal berkat kebijakan industrialisasi, perluasan pasar, dan keberpihakan terhadap industri dalam negeri,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada konferensi pers “1 Tahun Kinerja Industri Kabinet Merah Putih” di Jakarta, Senin (20/10).

Menperin menuturkan, salah satu ‘jurus’ andalan Kemenperin adalah peluncuran reformasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Reformasi ini menjadi bagian dari paket smart policy ekonomi nasional untuk menjawab tantangan industri yang semakin kompleks.

Kebijakan baru ini menitikberatkan empat fokus utama: pemberian insentif, penyederhanaan penghitungan TKDN, kemudahan bagi industri kecil melalui mekanisme self-declare, serta percepatan proses sertifikasi.

Dengan penyederhanaan tersebut, pelaku industri kini memiliki akses yang lebih cepat dan transparan, sementara nilai tambah produk dalam negeri dapat dimaksimalkan. Langkah ini diharapkan memperluas partisipasi industri nasional dalam proyek strategis pemerintah, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.

“Reformasi TKDN tidak sekadar memperbaiki administrasi, tetapi merupakan strategi besar untuk memperkuat demand produk jadi melalui belanja pemerintah guna memperkuat rantai pasok industri hilir,” katanya.

Indonesia Pemimpin Halal Dunia dan Mesin Produksi Ngebut 600%!

Selain reformasi TKDN, Kemenperin juga mencatat kemajuan signifikan di ekosistem industri halal nasional. Berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) 2024/2025, Indonesia menempati posisi ketiga dunia setelah Malaysia dan Arab Saudi, dengan kenaikan skor tertinggi. Indonesia bahkan memimpin di tiga subsektor utama: modest fashion, farmasi dan kosmetik halal, serta makanan halal.

Sementara itu, transformasi digital di manufaktur juga terus dipercepat melalui penerapan Industri 4.0. Berdasarkan laporan, implementasi digitalisasi telah meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat, mempercepat waktu produksi hingga 600%, dan menekan emisi karbon hingga 190%.

“Transformasi digital tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membentuk industri yang lebih hijau, modern, dan berdaya saing tinggi,” ungkap Menperin.

Kemenperin juga getol mengawal kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). Bahkan, program restrukturisasi mesin dan peralatan industri sepanjang 2024 menjangkau 173 perusahaan dengan nilai penggantian mesin mencapai Rp 65,1 miliar dan memicu peningkatan investasi baru lebih dari Rp 700 miliar.

“Mesin yang lebih efisien dan modern berarti biaya produksi lebih rendah, kualitas produk lebih tinggi, dan daya saing industri semakin kuat,” tutup Menperin, optimis menatap Indonesia Emas 2045.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *