banner 728x250

Dari Desa Jadi Digital, PLN EPI Kembangkan Rumah Bibit Super Modern Pakai Energi Listrik

Foto: PLN EPI

ABNnews – PLN Energi Primer Indonesia (EPI) terus menunjukkan keseriusannya dalam mendukung transisi energi bersih nasional.

Lewat program Electrifying Agriculture, PLN EPI menghadirkan terobosan baru di sektor pertanian dengan mengubah Rumah Bibit Desa Berdaya Energi di Gunungkidul, DIY, menjadi rumah bibit super modern berbasis listrik dan digital.

Inisiatif ini tak hanya mendukung program cofiring biomassa di pembangkit listrik PLN, tapi juga jadi langkah nyata dalam pemberdayaan masyarakat desa menuju kemandirian energi dan ekonomi hijau.

Di Gunungkidul, PLN EPI mengembangkan Rumah Bibit Tanaman Multifungsi, seperti Kaliandra dan Indigofera, yang punya dua manfaat sekaligus. Rantingnya bisa dijadikan bahan baku biomassa untuk energi, sedangkan daunnya digunakan sebagai pakan ternak.

Melalui Electrifying Agriculture, seluruh proses penyiraman dan perawatan tanaman kini sudah diotomatisasi menggunakan energi listrik. Bahkan, sistem ini terintegrasi dengan teknologi Internet of Things (IoT) yang memungkinkan petani memantau kondisi tanaman secara real-time mulai dari suhu, kelembapan, hingga kebutuhan air.

“Dulu, rumah bibit di Gombang masih dijalankan secara manual. Sekarang semuanya serba otomatis dan efisien berkat penerapan Electrifying Agriculture dan teknologi IoT,” ujar Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, dalam keterangan tertulis, Senin (20/10/2025).

Mamit menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud nyata sinergi antara transformasi energi bersih dan pemberdayaan masyarakat lokal.

“Teknologi ini tidak hanya membuat pertanian lebih efisien, tapi juga mendorong penggunaan energi bersih berbasis listrik. Kami ingin menunjukkan bahwa desa pun bisa digital dan modern tanpa meninggalkan kearifan lokal,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua GAPOKTAN Tani Mulya, Satiman, mengaku teknologi ini membawa perubahan besar dalam cara petani bekerja.

“Dengan sistem digital ini, kami bisa menghemat biaya operasional karena tak lagi bergantung pada bahan bakar fosil. Semua alatnya pakai listrik, jadi lebih hemat, cepat, dan akurat,” katanya.

Program Electrifying Agriculture menjadi bagian penting dari konsep Desa Berdaya Energi, di mana energi bersih menjadi fondasi untuk membangun ekonomi lokal yang kuat. PLN EPI berharap inovasi ini bisa direplikasi di wilayah lain dengan potensi biomassa tinggi di Indonesia.

Langkah ini juga sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya dalam menciptakan energi bersih, pertanian berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat desa.

“Melalui inovasi berbasis listrik dan IoT, kami ingin mempercepat adopsi teknologi hijau di sektor pertanian dan memperkuat ekonomi desa agar makin tangguh dan mandiri,” tutup Mamit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *