banner 728x250

Banda Neira Kian Ramai! Pelni Bongkar Strategi Dukung Wisata Rempah dan Laut

Ilustrasi. Foto dok Pelni

ABNnews – Kabar gembira buat kamu pencinta laut dan sejarah! PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni resmi menyesuaikan jadwal pelayaran kapal menuju Banda Neira, Maluku, demi mendukung sektor pariwisata di pulau rempah itu.

“Untuk mendukung pariwisata Banda Neira, jadwal kapal Pelni diatur sedemikian rupa agar tiba pada pagi hari. Jadi wisatawan bisa beristirahat di kapal selama pelayaran dan tiba dalam kondisi segar,” ujar Kepala Cabang Pelni Ambon, Marthin Heryanto, saat ditemui dalam media tour di Ambon, Senin (20/10/2025).

Dengan jadwal baru ini, wisatawan bisa langsung beraktivitas begitu kapal bersandar di Banda Neira tanpa harus menunggu lama.

“Begitu tiba pagi, wisatawan bisa langsung menikmati suasana Banda, mulai dari wisata sejarah sampai snorkeling dan diving,” kata Marthin.

Selama ini Pelni menjadi tulang punggung transportasi laut menuju Banda Neira, baik untuk masyarakat maupun wisatawan.
Saat ini, empat kapal rutin menyinggahi Banda Neira, yaitu:
* KM Labobar (kapasitas 3.000 penumpang)

* KM Pangrango (500 penumpang)

* KM Sangiang (500 penumpang)

* KM Sabuk Nusantara 106 (400 penumpang)


Marthin menjelaskan, wisatawan juga bisa pulang menggunakan kapal yang sama setelah tiga hingga empat hari berlibur.


“Rata-rata kapal dari arah barat akan berlayar tiga sampai empat hari ke timur sebelum kembali lagi. Jadi wisatawan bisa menyesuaikan waktu libur mereka,” jelasnya.

Sebagai contoh, KM Labobar yang berlayar dari Tanjung Priok, Jakarta, memakan waktu lima hari untuk tiba di Banda Neira. Setelah itu, kapal melanjutkan perjalanan ke Fak-Fak sebelum kembali ke Jakarta empat hari kemudian.

Dari Jejak Rempah ke Surga Bawah Laut

Selama berada di Banda Neira, wisatawan bisa menjelajahi kota kecil yang sarat sejarah, menyusuri jejak rempah legendaris, hingga menikmati keindahan lautnya.

“Bisa snorkeling, diving, sampai menyusuri perkampungan dan perbukitan untuk melihat Gunung Banda yang legendaris,” tutur Marthin.

Khusus KM Pangrango, jadwalnya cocok untuk wisata akhir pekan.
“Kapal berangkat dari Ambon setiap Jumat sore, tiba di Banda Sabtu pagi. Sandar semalam, lalu kembali ke Ambon Minggu sore dan tiba Senin pagi,” jelasnya.

Data Pelni menunjukkan, jumlah penumpang yang turun di Banda Neira pada 2024 mencapai 49.529 orang. Sementara hingga September 2025, sudah tercatat 42.200 penumpang, dan angka itu diprediksi terus naik hingga akhir tahun.

“Kenaikan ini didorong momen Natal dan Tahun Baru. Kami optimistis angka wisatawan akan terus meningkat,” ujar Marthin.

Pelni juga membagikan daftar lengkap kapal yang menyinggahi Banda Neira, alias Pulau Rempah:
1. KM Labobar – Jakarta – Surabaya – Makassar – Baubau – Ambon – Banda – Tual – Dobo – Fakfak – Kaimana (PP)

2. KM Pangrango – Ambon – Namrole – Ambon – Banda – Saumlaki (PP)

3. KM Sangiang – Bitung – Ternate – Bacan – Sanana – Namlea – Ambon – Banda – Geser – Fakfak (PP)

4. KM Sabuk Nusantara 106 – Ambon – Banda – Geser – Gorom – Kesui – Teor – Pulau Kur – Tual (PP)


“Wisatawan bisa merencanakan perjalanan jauh-jauh hari agar bisa menyesuaikan jadwal kapal,” pungkas Marthin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *