ABNnews — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menanggapi isu salah satu menteri Kabinet Merah Putih yang mendapat teguran sebanyak tiga kali oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan Bahlil tersebut menanggapi pidato Presiden Prabowo yang mengungkapkan bahwa dirinya akan memberi tiga kali peringatan kepada para menteri yang melakukan kesalahan sebelum akhirnya menteri tersebut diganti atau “reshuffle”.
“Saya belum tahu itu. Itu yang tahu itu hanya Bapak Presiden. Ya, kita sesama bis kota jangan saling mendahului, ya,” kata Bahlil seraya berkelakar saat memberikan keterangan usai menghadiri rapat terbatas di Kediaman Presiden di kawasan Kertanegara, Jakarta, Minggu.
Bahlil mengaku tidak mengetahui menteri yang dimaksud Presiden Prabowo telah ditegur sebanyak tiga kali. Saat ditanya lebih lanjut soal dirinya pernah ditegur oleh Presiden, Bahlil seperti dilansir antaranews, kembali menjawab sambil bercanda.
“Ya saya setiap dipanggil pasti ditegur. Ditegur sapa, ditegur sayang, ditegur perintah, ya kan tegur kan semuanya kan? Dan Bapak Presiden kan orangnya sangat terbuka, jadi pasti mungkin kamu juga kalau tiap hari ikut rapat pasti ditegur,” kata Bahlil.
Adapun Presiden Prabowo dalam pidatonya yang disampaikan dalam sambutan saat menghadiri Sidang Senat Terbuka dan Dies Natalis UKRI di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10), menceritakan soal kinerja anak buahnya.
Menurut Prabowo, para menteri yang merupakan anak buahnya adalah orang hebat dalam pekerjaannya, hanya ada satu-dua menteri yang “nakal”.
“Kalau ada satu, dua (menteri) nakal, saya peringati ya kan. Satu kali peringatan masih nakal, masih enggak mau dengar, dua kali peringatan, tiga kali apa boleh buat reshuffle, harus diganti karena demi Negara, bangsa dan rakyat tidak boleh ada rasa kasihan, yang kasihan rakyat Indonesia,” kata Presiden Prabowo dalam rekaman suara yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Prabowo juga mengungkapkan bahwa terkadang ia memberikan anggaran melebihi yang diajukan para menterinya.
“Boleh tanya menteri-menteri dan anak buah saya kadang-kadang mereka minta, ‘Kami butuh anggaran ini Pak. Berapa kau butuh? Saya butuh (Rp) 5T (triliun), saya kasih 10 (trilun)”. Bayangkan kapan ada Presiden kayak begitu,” kata Prabowo.
Prabowo menambahkan bahwa dirinya tidak peduli jika dibenci oleh mantan menteri yang ia ganti. Kepala Negara juga tidak menghiraukan saat diwanti-wanti ada koruptor yang berpotensi membiayai aksi unjuk rasa.
Presiden meyakini rakyat Indonesia tetap mendukungnya, untuk menghadapi melawan para koruptor.