ABNnews – Di ujung selatan Pulau Sumatera, tepat di tepian Selat Sunda, sedang terjadi ‘geliat’ ekonomi yang bikin penasaran. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), yang selama ini cuma dikenal sebagai pengelola penyeberangan, kini ‘naik kelas’! Mereka tak lagi hanya mengurus kapal, tapi juga jadi pencipta pusat ekonomi baru berbasis pariwisata.
Langkah ‘gila’ ini diwujudkan lewat pengembangan Bakauheni Harbour City (BHC), sebuah destinasi wisata maritim terintegrasi di Lampung Selatan. Proyek teranyar yang paling ‘ngejutin’ adalah pembangunan Amphitheater super megah di kawasan Siger Park, yang dijadwalkan diresmikan pada tahun 2026.
Fasilitas ini digadang-gadang jadi ikon baru Lampung sekaligus panggung ekspresi budaya yang akan ‘memersatukan’ masyarakat.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa pembangunan ini adalah bukti nyata peran BUMN dalam memperkuat perekonomian daerah melalui pariwisata yang berkelanjutan.
“Banyak wilayah Indonesia punya potensi alam luar biasa, dan Lampung adalah salah satunya. Lewat pengembangan BHC, kami ingin hadirkan kawasan rekreasi tepi perairan yang mampu menggerakkan ekonomi lokal sekaligus jadi kebanggaan masyarakat,” ujar Heru, optimis.
Amphitheater Kapasitas 10.000 Penonton, Siap Gelar Konser Nasional!
Amphitheater megah ini dirancang sebagai gelanggang terbuka dengan kapasitas jebol hingga 10.000 penonton! Selain desain modern dan area yang luas, fasilitas ini dilengkapi ruang persiapan artis yang nyaman bak backstage internasional, tata suara dan pencahayaan mutakhir, plus toilet publik berstandar tinggi.
Kehadirannya diyakini akan menambah ‘magis’ BHC sebagai destinasi wisata unggulan yang sanggup menggelar konser musik cadas, pertunjukan seni, hingga perhelatan budaya berskala nasional.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menambahkan, peningkatan kualitas fasilitas publik di BHC sudah mendapat apresiasi luas. Buktinya, BHC terpilih jadi lokasi Upacara Kemerdekaan ke-80 RI tingkat Kabupaten Lampung Selatan, yang dihadiri Bupati dan jajarannya.
“Kepercayaan ini bukti bahwa fasilitas yang kami bangun sudah memenuhi standar ruang publik yang representatif. BHC kini jadi ruang pertemuan baru bagi masyarakat, tempat di mana kegiatan berskala besar dapat terselenggara dengan nyaman dan aman,” jelas Shelvy.
Bakauheni Bukan Lagi Cuma Pelabuhan!
Kawasan BHC sendiri terus ‘bertransformasi’ menjadi destinasi wisata maritim terintegrasi yang ‘hidup’ sepanjang tahun. Sejumlah acara besar telah sukses ‘mengguncang’ BHC mulai dari festival kuliner, kegiatan budaya, hingga pesta tahun baru dengan konser musik dan kembang api yang spektakuler.
Fasilitas unggulan seperti Krakatau Park, Selasar Siger, Siger Market, Creative Hub, Masjid BSI, area parkir luas, Skybridge, serta Menara Siger sebagai ikon kebanggaan Lampung, jadi daya tarik utama. Kehadiran fasilitas ini pun ‘membuka keran’ peluang ekonomi baru bagi UMKM lokal dan masyarakat sekitar.
Shelvy menegaskan, komitmen ASDP pada pembangunan wisata tidak berhenti pada infrastruktur semata. Lebih dari itu, perusahaan berupaya menghadirkan value creation bagi daerah melalui pengembangan yang terintegrasi dan inklusif.
“Kami ingin setiap langkah pembangunan ASDP membawa dampak nyata bagi masyarakat. BHC bukan hanya tempat rekreasi, tapi juga ruang ekonomi, budaya, dan sosial yang menyatukan potensi lokal dengan semangat nasional,” ungkapnya.
Dengan visi menjadi perusahaan penyedia layanan transportasi terintegrasi dan berkelanjutan, ASDP berkomitmen terus berinovasi di kawasan waterfront destination yang menjadi wajah baru pariwisata Indonesia.
“Kami percaya harmoni antara pariwisata, budaya, dan ekonomi dapat berjalan seiring. BHC menjadi wujud nyata semangat ASDP dalam membangun Indonesia yang tumbuh dari tepi lautnya inklusif, berdaya, dan berkelanjutan,” tutup Shelvy.
