ABNnews – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serius memperkuat cengkeraman kerja sama internasionalnya. Kemenhub baru saja menggelar pertemuan super penting dengan US-ASEAN Business Council (US-ABC) di Jakarta, Jumat (17/10).
Yang membuat geger, pertemuan ini dihadiri oleh Ketua US-ABC Ambassador Brian McFeeters, plus perwakilan dari 21 perusahaan besar asal Amerika Serikat.
Di antara perusahaan raksasa yang hadir adalah FedEx, Citibank, ExxonMobil, 3M, Google, Boeing, dan Ford Motor!
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Ernita Titis Dewi, menegaskan Kemenhub sangat terbuka untuk membahas potensi kerja sama yang saling menguntungkan. Fokusnya ada pada logistik, transportasi hijau, dan transformasi digital.
Menariknya, Kemenhub mengajukan tiga permintaan kunci kepada US-ABC:
1. Investasi dan Kerja Sama: Mengajak perusahaan AS untuk berinvestasi dan menjalin kerja sama di Indonesia.
2. Kajian Strategis: Meminta US-ABC memberikan hasil kajian yang dapat mendukung peningkatan sistem transportasi nasional.
3. Kesempatan Magang: Membuka peluang pelatihan dan magang bagi mahasiswa sekolah di bawah naungan Kemenhub.
“Kami membutuhkan hasil kajian dari US-ABC mengenai apa saja yang masih perlu dikembangkan di sektor transportasi Indonesia. Serta, di bagian mana US-ABC bisa mengambil peran dalam pembangunan tersebut,” tutur Titis.
Google hingga Boeing Bahas Regulasi Ekspor Impor RI
Dalam sesi dengar pendapat, raksasa-raksasa AS tersebut menyampaikan aspirasi penting. Beberapa isu yang dibahas termasuk kebijakan regulasi jalur ekspor impor, akses jalan tol, dan konektivitas jalur logistik di Indonesia.
Selain itu, potensi kolaborasi yang dibahas mencakup:
* Kolaborasi industri dalam menghasilkan komponen pesawat.
* Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan berkelanjutan.
* Kerja sama di bidang produksi komponen keselamatan kendaraan.
* Pengembangan sistem digital untuk transformasi transportasi Indonesia.
Kemenhub menyambut baik masukan tersebut dan berjanji akan segera menindaklanjuti hasil pertemuan ini. Diharapkan, kolaborasi ini akan mendorong investasi, digitalisasi, dan memperkuat konektivitas nasional.
