banner 728x250

Industri Fesyen Muslim RI Meledak, Ekspor Tembus 990 Juta Dolar AS ke Negara OIC!

Foto dok Kemenperin

ABNnews – Industri fesyen muslim, atau kini dikenal sebagai industri modest fashion, terus menunjukkan pertumbuhan gila-gilaan di Indonesia. Tren positif ini membawa Indonesia ke garis depan sebagai pemain utama di panggung fesyen dunia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, Indonesia punya modal komplit untuk mendominasi pasar internasional.

“Dengan bekal kreativitas para desainer, kekayaan alam dan budaya, inovasi desain yang khas, serta jumlah penduduk muslim yang besar, Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk mendominasi pasar fesyen muslim internasional,” kata Menperin, Jumat (17/10).

Pasar Ekonomi Islam Global Meledak USD3,36 Triliun!

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita membeberkan prospek pasar ekonomi Islam global, termasuk sektor modest fashion, yang sangat menjanjikan.

“Berdasarkan State of Global Islamic Economy Report (SGIER) 2024/2025, pada tahun 2023 pengeluaran konsumen muslim di enam sektor utama mencapai USD2,43 triliun, dan diproyeksikan meningkat 5,3 persen menjadi USD3,36 triliun pada tahun 2028,” ungkapnya.

Untuk mengejar angka fantastis ini, Kemenperin terus mendorong acara bergengsi seperti Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2025, yang diselenggarakan Bank Indonesia dan Indonesia Fashion Chamber (IFC).

Capaian Mengejutkan: Ekspor Modest Fashion RI Lompat 83%

Indonesia bukan hanya pasar, tetapi juga produsen dan pelaku utama industri modest fashion global.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan adanya 594 ribu unit industri kecil pakaian jadi dengan serapan tenaga kerja mencapai 1,2 juta orang.

Yang paling membanggakan, nilai ekspor modest fashion Indonesia ke negara-negara Organization of Islamic Cooperation (OIC) pada 2023 mencapai USD990 juta.

Angka ini lancet 83 persen dibandingkan tahun sebelumnya (USD540 juta).

“Capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ketujuh sebagai negara dengan nilai ekspor tertinggi ke negara-negara OIC, setelah China, Turki, dan India,” sebut Reni.

Dirjen IKMA yakin Indonesia punya peluang besar menjadi pusat modest fashion global, didukung desainer lokal, kekayaan budaya, dan bahan tekstil berkualitas tinggi. Kemenperin pun menyiapkan berbagai program, mulai dari peningkatan SDM, sertifikasi halal, hingga bantuan mesin untuk memperkuat ekosistem IKM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *