ABNnews – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan investigasi panas! Bendahara Negara ini memastikan akan mengusut tuntas simpanan berjangka pemerintah di perbankan yang mencapai angka mencurigakan.
Berdasarkan data Kemenkeu, pemerintah memiliki simpanan berjangka (deposito) di bank komersial sebesar Rp 285,6 triliun per Agustus 2025. Angka ini melambung signifikan dari posisi Desember 2024 yang hanya Rp 204,2 triliun!
Purbaya mengaku kebingungan soal sumber dana jumbo ini. Ia bahkan menyindir internalnya.
“Kita masih investigasi itu uang apa. Tapi kalau saya tanya anak buah saya, mereka bilang enggak tau. Tapi saya yakin mereka tahu,” ujarnya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (17/10/2025) malam.
Yang paling menggelitik, Purbaya mencurigai ada permainan bunga terkait penempatan dana tersebut.
Pasalnya, imbal hasil yang diterima dari deposito itu lebih rendah dari bunga obligasi! Padahal, lebih masuk akal jika dana tersebut ditempatkan di instrumen obligasi yang return-nya lebih tinggi.
“Ada kecurigaan mereka main bunga. Karena pasti return dari banknya kan lebih rendah dari bunga yang saya bayar untuk obligasi kan? Pasti saya rugi kalau gitu. Saya cek betul,” tegas Menkeu.
Uang Siapa dan Di Bank Mana?
Untuk saat ini, Purbaya belum dapat memastikan apakah uang Rp 285,6 triliun itu milik Kemenkeu atau kementerian dan lembaga pemerintah lainnya (seperti LPDP). Ia menjanjikan pemeriksaan mendalam.
“Setahu saya si biasanya kan bank ngasih kode yang jelas, kalau uang pemerintah kan uang pemerintah kan. Saya akan periksa nanti,” imbuhnya.
Sebagai informasi, total simpanan pemerintah di bank komersial per Agustus 2025 mencapai Rp 653,4 triliun, meningkat pesat dari akhir tahun lalu (Rp 411,6 triliun). Simpanan Rp 285,6 triliun ini adalah simpanan berjangka, di luar giro (Rp 357,4 T) dan tabungan.