ABNnews — Seruan agar lulusan SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, angkatan 2026 ke atas di-blacklist dari semua perguruan tinggi dan perusahaan, viral di media sosial. Ajakan untuk blacklist ini muncul buntut dari aksi mogok massal ratusan siswa.
Diketahui, ratusan siswa sekolah tersebut melkukan mogok sekolah usai kasus Kepsek Dini Fitria diduga melakukan aksi kekeasan fisik terhqdqo murid yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah.
Selain mogok sekolah selama 2 hari, sebanyak 630 siswa juga melayangkan protes dengan memasang besar di depan gerbang sekolah dengan tulisan menuntut pencopotan Kepala SMAN 1 Cimarga Dini Fitria.
“Kami Tidak Akan Sekolah Sebelum Kepsek Dilengserkan,” demikian tulisan dalam spanduk protes itu. Namun alih-alih mendapat dukungan, aksi mogok sekolah 630 siswa SMAN 1 Cimarga itu justru menuai cibiran dan amarah publik.
Publik menilai ratusan siswa yang mogok sekolah itu salah memberikan dukungan kepada murid yang jelas-jelas ketahuan merokok di lingkungan SMAN. Bahkan, kemudian muncul seruan untuk blacklist 630 siswa SMAN 1 Cimarga tersebut dari semua perguruan tinggi dan perusahaan, usai mereka lulus.
Dikutip dari Instagram @this.tng, sejumlah HRD & Business Owner siap blacklist lulusan sekolah tersebut.
“Gara-gara Kompak Bela Siswa Perokok, HRD & Business Owner Siap Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga,” tulis Instagram @this.tng pada Rabu, 15 Oktober 2025.
“Btw, aku punya usaha yang mengcover semua area Banten, kupastikan ketika rekrut pegawai nantinya SMAN 1 Cimarga bakal aku blacklist!,” tulis Threads @ipung*** dalam unggahan Instagram @this.tng.
“Perusahaan ataupun PTN/PTS mohon waspada terhadap alumni angkatan ini SMAN 1 Cimarga. Jika saya jadi kalian akan saya blacklist mereka semua karena suatu saat bisa saja berita semacam ini menyangkut instansi kalian,” cuit akun @tik***.
“Perhatian! Untuk pada HRD catat nih SMA 1 Cimarga. Mereka pasti akan ada magang sekolah, tolong tolak satu angkatan mereka dari kelas 10- sampai 12. Biar mereka juga terima konsekuensinya,” tulis @wka***.
Menanggapi gelombang protes dan stigma yang meluas di media sosial, Kepala SMAN 1 Cimarga Dini Fitria akhirnya buka suara.
Meski ratusan siswa itu sebelumnya memprotes dan menuntut dirinya untuk dilengkserkan, namun kepsek justru mewakili anak-anak didiknya tersebut menyampaikan permintaan maaf.
Ia berharap agar seluruh siswanya tidak dihukum terlalu jauh atas peristiwa yang terjadi.
“Bagaimanapun mereka adalah murid-murid saya yang tetap harus menjemput nasib baiknya. Saya berharap mereka bisa diterima di perguruan tinggi dan sukses di masa depan,” ujar Dini, Kamis (16/10/2025).
Dini menegaskan bahwa para siswa yang terlibat dalam aksi mogok masih berada pada usia remaja yang membutuhkan bimbingan, bukan penghakiman.
Ia berharap publik, termasuk pihak kampus dan dunia kerja, tidak ikut-ikutan memberikan stigma negatif terhadap lulusan sekolahnya.
“Saya mohon agar perilaku mereka dimaafkan. Mereka masih anak-anak yang perlu diarahkan. Jangan sampai satu kesalahan membuat masa depan mereka tertutup,” katanya penuh haru.
Sebagai kepala sekolah, Dini mengaku memikul beban moral besar untuk memastikan seluruh lulusan SMAN 1 Cimarga tetap memiliki kesempatan yang sama dengan siswa dari sekolah lain.
“Saya sedang berjuang agar mereka bisa diterima melalui jalur SNMPTN dengan cara yang baik. Semoga mereka bisa meraih cita-citanya tanpa harus dibayangi peristiwa ini,” imbuhnya.