ABNnews – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bikin gebrakan baru. Maskapai pelat merah itu resmi menunjuk dua warga negara asing (WNA) untuk duduk di kursi direksi.
Dua nama itu adalah Balagopal Kunduvara, yang didapuk menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, serta Neil Raymond Mills, yang kini menjabat Direktur Transformasi Garuda.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya besar Garuda melakukan transformasi bisnis agar bisa kembali terbang tinggi setelah sempat terseok akibat tekanan finansial dan pandemi.
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, mengatakan keputusan merekrut dua profesional asing ini bukan tanpa alasan. Keduanya punya rekam jejak panjang dan terbukti di industri penerbangan dunia.
“Balagopal punya pengalaman lebih dari 25 tahun di Singapore Airlines, terakhir menjabat Divisional Vice President Financial Services. Sementara Neil sudah 25 tahun juga di industri penerbangan global, termasuk di Air Iberia dan beberapa maskapai besar lainnya,” kata Rosan usai acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).
Menurut Rosan, masuknya dua WNA ke jajaran direksi Garuda menunjukkan keseriusan Danantara dalam menyehatkan bisnis maskapai pelat merah tersebut.
“Kita mau tunjukkan bahwa ini langkah serius. Kita sudah injeksikan dana US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,63 triliun untuk Garuda dan Citilink. Karena itu, manajemen berperan sangat penting agar investasi ini membuahkan hasil,” ujarnya.
Rosan menambahkan, kehadiran Neil di posisi Chief of Transformation diharapkan bisa membawa perubahan besar di tubuh Garuda.
“Transformasi ini sangat signifikan, makanya kita butuh orang yang benar-benar paham industri penerbangan global,” tegasnya.
Sebelumnya, Garuda Indonesia telah resmi mengumumkan jajaran direksi dan dewan komisaris baru melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Gedung Manajemen Garuda, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (15/10/2025).
Dalam keputusan itu, Glenny H. Kairupan ditunjuk sebagai Direktur Utama, menggantikan Wamildan Tsani, sementara Thomas Sugiarto Oentoro dipercaya mengisi posisi Wakil Direktur Utama.
Selain itu, RUPSLB juga menambah posisi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko yang sebelumnya kosong, dan di sinilah Balagopal Kunduvara resmi masuk sebagai pengisi jabatan tersebut.
Langkah ini menandai babak baru transformasi Garuda Indonesia yang disebut akan lebih terbuka terhadap kolaborasi global dan tata kelola profesional berbasis kinerja.
