ABNnews – Aktor sekaligus terpidana kasus narkoba, Ammar Zoni, resmi menempuh babak baru dalam masa hukumannya. Setelah empat kali tersandung kasus narkoba dan terakhir yang menggegerkan publik karena mengedarkan sabu dan ganja dari dalam Rutan Salemba Ammar kini dicap narapidana high risk.
Konsekuensinya berat, Ammar Zoni langsung dipindah ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).
Kasubdit Kerjasama Ditjenpas, Rika Aprianti, menegaskan langkah ini adalah bukti keseriusan kementerian dalam menjalankan pesan menteri.
“Ini bukti bahwa peringatan Bapak Menteri (Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan Agus Andrianto) dan Pak Dirjen (Dirjen Permasyarakatan Mashudi) serius. Bahwa siapapun terlibat peredaran narkoba akan ditindak,” tegas Rika seperti dikutip detikcom, Kamis (16/10).
Tiba Pagi Ini, Ditempatkan di Super Maximum
Ammar Zoni dipindah bersama 5 narapidana high risk lainnya dari Jakarta. Rombongan petugas yang membawa Ammar tiba di Nusakambangan pukul 07.43 pagi ini.
Ammar langsung ditempatkan di Lapas Super Maximum Security Karanganyar, sebuah Lapas dengan pengamanan super ketat.
“Setiap warga binaan high risk lainnya yang dipindahkan ke Nusakambangan, mereka juga akan ditempatkan di Lapas Super Maximum dan Maximum Security,” ucap Rika.
Pemindahan ini diharapkan dapat: “mengubah perilaku mereka menjadi warga binaan yang lebih baik, sesuai tujuan sistem permasyarakatan,” pungkas Rika.
Diketahui, Ammar Zoni kepergok mengedarkan narkoba jenis sabu dan tembakau sintetis di dalam Rutan Salemba, Jakarta Pusat. Aksi nekat ini terendus setelah petugas rutan mencurigai gerak-gerik Ammar Zoni.
Mantan pesinetron ini beraksi bersama lima orang lainnya, yakni A, AP, AM Alias KA, ACM, dan MR.
Dari hasil penyidikan, terungkap fakta mencengangkan: Ammar Zoni dan rekan-rekannya menggunakan aplikasi Zangi untuk berkomunikasi dalam menjalankan peredaran narkoba dari dalam rutan. Ammar Zoni mendapat barang haram itu dari seseorang yang berada di luar Rutan Kelas I Jakarta Pusat Salemba.
