banner 728x250
Hikmah  

Peristiwa-Peristiwa Di Alam Kubur

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

ABNnews – Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. [Ali Imrân/3:185]

Setelah manusia meninggal dari alam dunia, manusia akan berada di alam barzah atau alam kubur, sebelum nantinya ke alam Akhirat. Meski hanya menjadi tempat persinggahan, tetapi waktunya cukup panjang bahkan lebih lama dibandingkan di alam dunia.

Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, KH Nurul Irfan, menjelaskan bagaimana kondisi manusia di alam Barzah. Menurutnya, sebagai sekat antara dunia dan akhirat, manusia yang sudah berada di alam Barzah, mereka dapat melihat alam dunia dan akhirat.

“Dia (alam barzah) sebagai sekat, mereka ahli kubur bisa melihat dunia dan bisa melihat akhirat. Mereka berada di satu tempat yang namanya Barzah bisa melihat dunia dan akhirat,’’ ujarnya kepada MUI.OR.ID di Jakarta, Senin (12/7).
Selama di dunia, yang dapat dibawa sebagai bekal yang dapat menyelamatkan kita hanyalah amalan ibadah dan perbuatan baik selama hidup di dunia.

Dia mengatakan, terkait perhitungan amal baik dan buruk, Allah SWT telah menjelasknya dalam ayat berikut ini yaitu

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
Artinya, ‘’Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.’’ (QS Al-Zalzalah: 7) .

وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ

“Barang siapa yang mengerjakan keburukan seberat dzarrah, niscaya akan melihat (balasan)nya pula’’ (QS Al-Zalzalah: 8)

Jadi, menurut Kiai Nurul, sekecil apapun perbuatan baik dan buruk yang kita lakukan selama menjalani hidup di alam dunia, pasti akan dihitung Allah SWT.

Bagi yang berbuat dosa, kata Kiai nurul, akan mendapatkan siksa kubur di alam barzah. Sampai-sampai, dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW pun berdoa agar terhindar dari siksa kubur. Berikut doa nya :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذَ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ومن عذاب النار، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا الْمَمَاتِ وَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَالِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, adzab nereka, cobaan hidup dan mati, dan fitnah Dajjal yang terhapus dari rahmat Allah.”

Pertanyaan Munkar dan Nakir:
Setelah jenazah dikuburkan dan orang-orang pulang, malaikat Munkar dan Nakir akan datang untuk menanyai ruh tentang Tuhan, agama, dan nabinya. Orang yang beriman akan mampu menjawab dengan lancar, sementara orang kafir dan munafik akan kesulitan atau tidak bisa menjawab.

Awal Kenikmatan atau Siksaan: Bagi Orang Beriman: Mereka akan diperlihatkan tempatnya di surga, kuburnya akan lapang dan penuh cahaya, serta merasakan kedamaian. Ruh mereka berada di taman-taman surga dan dapat bertemu dengan kerabat.

Bagi Orang Kafir dan Munafik: Mereka akan mengalami siksa yang berat. Kubur mereka menjadi sempit dan gelap, dan mereka dipukul dengan palu besi hingga menjerit, menunggu hari kiamat.

Amal baik semasa hidup adalah bekal terbaik yang memberikan kenikmatan dan memudahkan seseorang di alam kubur. Dusta, zina, riba, dan tidak menutupi aurat saat buang air adalah contoh perbuatan yang bisa menyebabkan siksa di alam kubur.

Himpitan Kubur

Ustadz Abu Ismail Muslim Al-Atsari yang dikutip dari almanhaj.or.id/menyebutkan, setelah mayit diletakkan di dalam kubur, maka kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya. Tidak seorang pun yang dapat selamat dari himpitannya.

Beberapa hadits menerangkan bahwa kubur menghimpit Sa’ad bin Muadz Radhiyallahu anhu, padahal kematiannya membuat ‘arsy bergerak, pintu-pintu langit terbuka, serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya.

Dalam Musnad Ahmad diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah saw bersabda :

إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِياً مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ

Sesungguhnya kubur memiliki himpitan yang bila seseorang selamat darinya, maka (tentu) Saad bin Muadz telah selamat. [HR. Ahmad, no. 25015; 25400; Dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni di dalam Shahîhul Jâmi’ 2/236]

Hal-Hal Yang Menyelamatkan Dari Siksa Kubur

Perkara yang akan menyelamatkan seseorang dari adzab kubur adalah orang yang mempersiapkan diri sebelum menghadapi kematian yang datang tiba-tiba. Di antara persiapan menghadapi maut adalah segera bertaubat, menunaikan kewajiban syariat, memperbanyak amal shalih, memperbaiki akidah, berjihad, berbuat baik pada orang tua, menyambung silaturahim, dan amal-amal shalih lainnya. Dengan amalan tersebut Allah memberinya jalan keluar dari tiap kesulitan dan kesusahan. Wallohua’lambishshawab/H Ali Akbar Soleman Batubara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *