banner 728x250

Minerba Convex 2025 Bahasa Mineral Kritis hingga Jaminan Reklamasi yang Bikin Geger!

Foto dok Kementerian ESDM

ABNnews – Sektor pertambangan nasional siap menggelar hajatan besar. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) akan mengadakan Minerba Convention and Exhibition (Minerba Convex) 2025 pada 15-16 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).

Acara ini rencananya dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, dan menjadi momentum penting memperkuat sinergi antara Pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat demi mewujudkan sektor pertambangan yang berpihak kepada kepentingan rakyat.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Tri Winarno, mengatakan fokus utama Minerba Convex 2025 adalah pengelolaan pertambangan berkelanjutan. Ini bukan hanya soal cuan, tetapi juga mengedepankan tanggung jawab sosial dan pelestarian lingkungan.

“Pertambangan berkelanjutan tidak hanya soal nilai tambah ekonomi, tetapi juga tanggung jawab terhadap lingkungan. Karena itu, akan ada sesi khusus seperti coaching clinic untuk pelaku usaha, agar mereka memahami pentingnya penerapan praktik tambang yang ramah lingkungan, termasuk pemenuhan kewajiban jaminan reklamasi (jamrek) yang sedang ramai diperbincangkan,” ujar Tri di Jakarta, Senin (13/10).

Isu menarik lain yang akan dibahas adalah pengembangan material maju (advanced materials), yang punya peran krusial dalam mendukung industri masa depan berbasis teknologi tinggi. Material ini termasuk mineral kritis-strategis.

“Material maju ini memang digunakan untuk industri yang canggih, makanya disebut advanced materials. Di dalamnya termasuk mineral kritis-strategis,” lanjut Tri.

Indonesia saat ini tengah menggalakkan eksplorasi terhadap mineral strategis dan kritis, termasuk logam tanah jarang (rare earth elements), di mana datanya masih terbatas dan eksplorasi masih berlangsung oleh Badan Geologi.

Resvani, Ketua Panitia Pelaksana Minerba Convex 2025, menegaskan bahwa program hilirisasi yang dijalankan beberapa tahun terakhir telah menunjukkan hasil positif, dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah smelter.

Menurut Resvani, sinergi Pemerintah melalui Kementerian ESDM, Kemenperin, dan Kementerian Investasi terus diperkuat agar hilirisasi tidak berhenti di pengolahan bahan mentah, tetapi berlanjut hingga ke tahap industrialisasi dan pengembangan material maju.

“Tanpa bahan baku dari sektor minerba, industri strategis seperti pertahanan tidak akan bisa tumbuh. Karena itu, penguatan industri dasar adalah keharusan,” tegas Resvani.

Penyelenggaraan Minerba Convex 2025 ini selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo, yakni memperkuat sistem pertahanan negara dan mendorong industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *