ABNnews — Video mobil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, disalip rombongan tot tot wuk wuk, viral di media sosial.
Saat itu mobil Sri Sultan Hamengku Buwono X tengah antri di lampu merah, namun mobil orang nomor satu di Yogyakarta itu disalip rombongan mobil diduga pejabat dengan pengawalan polisi sembari melawan arah.
Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas, dan Protokol Setda DIY Ditya Nanaryo Aji membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia momen itu terjadi ketika Sultan HB X mendampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berkunjung ke Kelor, Karangmojo, Gunungkidul, Rabu (p8/10).
“Betul, kendaraan tersebut memang milik Sri Sultan HB X. Beliau menggunakan kendaraan pribadi saat mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Karangmojo, Gunungkidul,” kata Ditya, mengutip detikcom.
Namun untuk memastikan rombongan tersebut apakah rombongan AHY, Ditya meminta agar hal itu dikonfirmasi ke kementerian yang bersangkutan. “Kemungkinan besar seperti itu. Tapi untuk pastinya mungkin lebih tepat jika yang mengonfirmasi dari pihak kementerian,” ujarnya.
Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan membantah bahwa rombongan Menko Agus Harimurti Yudhoyono menyalip mobil Sultan.
“Tidak benar itu rombongan Pak Menko Infra AHY. Tidak sesuai dengan prosedur standar yang biasa kami gunakan,” kata Staf Khusus Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Herzaky Mahendra Putra kepada Liputan6.com.
Herzaky menuturkan, tidak ada mobil dalam rombongan AHY menggunakan pelat merah. Dia menduga kendaraan pelat merah yang dimaksud dari instansi lain.
“Ketika kunjungan di Yogya kemarin, tidak ada satupun rombongan kami menggunakan kendaraan pelat merah. Silakan netizen mencari tahu, kemungkinan pelat merah itu terasosiasi dengan instansi mana,” tuturnya.
“Kami sangat menyayangkan adanya akun media sosial yang membuat postingan secara tidak bertanggung jawab tanpa mengecek data dan faktanya dengan menuduh rombongan Pak Menko AHY melanggar lampu merah. Kami harapkan untuk bisa menggunakan kebebasan bermedia sosial dengan baik dan bertanggung jawab,” pungkasnya.