banner 728x250

Mentan Amran Beber Potensi Rp2.400 Triliun dari Kelapa, Presiden Prabowo Siap Gas Hilirisasi Pertanian!

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan keterangan pers kepada awak media usai rapat terbatas yang membahas ketahanan pangan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 9 Oktober 2025. (Foto: BPMI Setpres)

ABNnews – Pemerintah Indonesia di bawah komando Presiden Prabowo Subianto memastikan agenda hilirisasi sektor pertanian akan diperkuat. Langkah ini diklaim sebagai jurus strategis untuk mendongkrak nilai tambah produk, membuka lapangan kerja, dan mempercepat pemerataan kesejahteraan rakyat.

Hal itu ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin langsung Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

“Added value-nya harus ada di Indonesia. Kalau ini kita lakukan terus-menerus, membuka lapangan kerja, menekan kemiskinan, kemudian meningkatkan kesejahteraan, kemudian mengurangi pengangguran,” ujar Amran.

Potensi Kelapa Bikin Melongo: Capai Rp 2.400 Triliun!

Amran langsung membongkar potensi raksasa yang tersembunyi, khususnya dari komoditas kelapa. Menurutnya, potensi ekonomi dari hilirisasi kelapa sangat besar.

“Kalau kita hilirisasi nanti itu dari kelapa dalam menjadi coconut milk. Jadi ini VCO (Virgin Coconut Oil), harganya bisa naik 100 kali lipat!” klaim Amran.

Mentan mengklaim, dari hitungan konservatif saja, potensi ini bisa menghasilkan devisa hingga Rp 2.400 triliun.

“Katakanlah separuh saja, kali lima puluh, itu menghasilkan Rp 1.200 triliun devisa. Itu baru kelapa,” imbuh Amran, menunjukkan betapa besarnya dampak jika hilirisasi berjalan optimal.

Gambir Hingga Kakao Ikut Digarap

Selain kelapa, pemerintah juga menyiapkan hilirisasi untuk komoditas strategis lain. Salah satunya adalah gambir, yang selama ini menyuplai 80 persen kebutuhan dunia. Produk turunannya dapat digunakan untuk bahan tinta Pemilu hingga kebutuhan rumah tangga.

Langkah serupa juga diterapkan pada komoditas sawit yang akan diolah dari tandan buah segar (TBS) menjadi biofuel, minyak goreng, margarin, hingga mentega.

“Kami melakukan sekarang akselerasi hilirisasi kakao, mente, kelapa dalam, lada, dan lain-lain. Kita hilirisasi khususnya kelapa dalam, ini menarik. Ini bisa dilihat datanya 33 juta, tahun lalu hanya 29 juta ton,” tegas Amran.

Untuk mempercepat agenda gaspol hilirisasi ini, pemerintah mengoptimalkan anggaran sebesar Rp 9,95 triliun untuk mendukung program pengembangan perkebunan dan hortikultura.

Amran menjanjikan program bagi-bagi bibit dan benih secara masif. “Kita akan berikan benih, bibit, GRATIS pada seluruh petani Indonesia. Kakao, kopi, kelapa dalam, mente, pala, itu kurang lebih 800 ribu hektare seluruh Indonesia,” pungkas Amran.

Program besar-besaran ini ditargetkan membuka 1,6 juta lapangan kerja dalam waktu paling lambat dua tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *