ABNnews – Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia bersama anak usahanya, Citilink, mencatat kinerja fantastis selama perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Selama ajang balap internasional itu berlangsung, kedua maskapai berhasil mengangkut lebih dari 11.400 penumpang, dengan rata-rata tingkat keterisian (load factor) di atas 88% untuk rute dari dan menuju Lombok.
Bahkan, ada catatan istimewa: tingkat keterisian penumpang pada penerbangan Garuda Indonesia mencapai angka luar biasa, yakni 99% pada periode 1–4 Oktober 2025. Puncak arus kepulangan penonton dan wisatawan yang terjadi pada Minggu (5/10) hingga Senin (6/10) bahkan mencatat tingkat keterisian yang mencapai 100%.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, mengungkapkan rasa bangganya atas capaian tersebut.
“Tingginya tingkat keterisian penerbangan dari dan menuju Lombok di tengah gelaran internasional tersebut menjadi optimisme tersendiri bagi timbulnya multiplier effect bagi sektor pariwisata khususnya di wilayah Lombok dan sekitarnya,” ujar Wamildan.
“Garuda Indonesia bangga dapat mendukung Pemerintah menyukseskan program pariwisata unggulan ini,” tambahnya.
Tambahan 44 Extra Flight Disiapkan
Secara total, selama periode 1–6 Oktober 2025, Garuda Indonesia Group menyediakan hingga 12.900 kursi penerbangan. Kapasitas masif ini melayani rute utama Jakarta–Lombok pulang-pergi dan Surabaya–Lombok pulang-pergi.
Rinciannya, tersedia 6.800 kursi untuk penerbangan Garuda Indonesia (menggunakan Boeing 737-800NG) dan 6.100 kursi untuk Citilink (menggunakan Airbus A320).
Kapasitas tambahan ini dimungkinkan berkat penambahan jadwal extra flight, yaitu 40 penerbangan tambahan Garuda Indonesia dan 4 penerbangan tambahan Citilink.
“Melalui kesiapan layanan dan operasional penerbangan secara menyeluruh, Garuda Indonesia Group berkomitmen untuk mendorong keberhasilan pelaksanaan sport tourism di Mandalika,” tutup Wamildan.
Ia berharap dukungan aktif Garuda akan semakin mengenalkan destinasi wisata internasional Indonesia ke mata dunia.
