banner 728x250

Bobby Nasution Kena Damprat Kemendagri, Inflasi Sumut Tertinggi Se-Indonesia

Bobby Nasution. (Foto: istimewa)

ABNnews — Sejumlah provinsi mengalami inflasi tertinggi dan terendah pada September 2025. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), yang dirilis 1 Oktober 2025, 5 provinsi di Pulau Sumatera tercatat sebagai daerah dengan inflasi tertinggi.

Secara keseluruhan, daftar 10 provinsi dengan inflasi tertinggi, di antaranya Sumatera Utara sebesar 5,32 persen, Riau 5,08 persen, Aceh 4,45 persen, Sumatera Barat 4,22 persen, Sulawesi Tengah 3,88 persen, Jambi 3,77 persen, Sulawesi Tenggara 3,68 persen, dan Papua Pegunungan 3,55 persen.

Selanjutnya, 10 Kabupaten dengan inflasi tertinggi yaitu, Deli Serdang 6,81 persen Labuhan Batu 6,38 persen , Pasaman Barat 6,38 persen, Tembilahan 6,34 perse , Kerinci 5,90 persen, Aceh Tengah 5,80 persen, Kampar 5,75 persen, Toli-Toli 5,26 persen, Karo 5,18 persen , dan Luwung 4,90 persen.

Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang ditayangkan di YouTube Kemendagri pada Senin, Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Bobby Nasution kena damprat dari Kemendagri lantaran inflasi di daerahnya menjadi yang tertinggi se-Indonesia, yakni 5,32 persen secara tahunan.

Inflasi dinilai memberikan dampak terhadap masyarakat, utamanya kenaikan harga pangan di tingkat konsumen. Selain Bobby, Kemendagri juga menegur 9 kepala daerah lainnya.

“Bapak-ibu sekalian, inflasi 5,32 (persen) dalam suatu provinsi (Sumatra Utara) itu sudah terasa perubahan harganya bagi masyarakat. Kami mohon menjadi perhatian para gubernur, khususnya 10 provinsi tertinggi,” kata Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir.

“Teman-teman kepala daerah dan pemerintah daerah harus bekerja keras, daerah yang merah-merah ini. Kenapa? Karena yang lain bisa, gitu loh, yang lain bisa (menekan inflasi),” desaknya.

Tomsi bahkan membandingkan Sumatra Utara dengan Papua Pegunungan. Ia paham kondisi medan di Papua Pegunungan turut menghambat distribusi. Namun, provinsi itu ternyata masih sanggup mencatatkan angka inflasi sebesar 3,55 persen.

Ia heran dengan provinsi-provinsi lain yang memiliki jalur distribusi barang dan jasa mudah, tapi tetap mengalami inflasi tinggi. Anak buah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian itu mendesak para kepala daerah segera bertindak.

“Bapak ibu sekalian kami mohon cek kembali ini, cek kembali, perhatikan, berusaha sekeras-kerasnya! Dari daftar-daftar itu masih terlihat ada kabupaten kota yang berharap anugerah Tuhan yang Maha Esa saja, usahanya tidak maksimal,” sindir Tomsi.

“Bagi kepala daerah, kalau umpamanya dinas-dinasnya tidak bergerak, mungkin selayaknya untuk dievaluasi. Kita bekerja di sini setiap minggu meluangkan waktu 3 jam untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Berbuat yang terbaik supaya barang-barang, terutama yang kita konsumsi sehari-hari itu terjangkau dan tidak mengalami kenaikan yang tinggi,” tegasnya.

Data yang diungkapkan Tomsi sama dengan catatan Badan Pusat Statistik (BPS). Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan inflasi pada September 2025 mencapai 2,65 persen secara year on year (yoy).

Rinciannya, 37 provinsi mengalami inflasi dan hanya 1 provinsi terjadi deflasi. Amalia menyebut Sumatra Utara menjadi provinsi teratas dengan inflasi tertinggi secara tahunan.

“Yang mengalami inflasi tertinggi adalah Sumatra Utara, year on year. Jadi, kalau secara year on year Sumatra Utara mengalami (inflasi) 5,32 persen, Riau 5,08 persen, Aceh mengalami 4,45 persen,” jelas wanita yang akrab disapa Winny itu.

Ia mengatakan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi terbesar, yakni 9,59 persen yoy. Disusul makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 5,01 persen secara tahunan.

“Inflasi 2,65 persen yoy itu disumbang oleh perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang dalam hal ini adalah karena didorong oleh kenaikan harga emas,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *