banner 728x250
Hikmah  

Menjaga Mulut

ABNnews – Menjaga mulut dalam Islam berarti menjaga lisan agar hanya mengucapkan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Menghindari perkataan buruk seperti ghibah, fitnah, dan ucapan kasar.

Allah SWT melarang menggunjing atau memakan daging saudara sendiri yang sudah mati (QS. Al-Hujurat: 12) dan menghina sesama (QS. Al-Hujurat: 11).
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam (HR. Bukhari dan Muslim).

Manfaat menjaga lisan antara lain menjaga lisan merupakan tanda keimanan seseorang, mencegah kerusakan sosial dan spiritual, meraih ridha Allah, meningkatkan kecerdasan dan kualitas diri dan iam dan sedikit bicara dapat menambah kecerdasan akal dan menjaga diri dari hal sia-sia.

Itulah sebabnya agar kita harus bisa menjaga mulut perbanyaklah berdoa, berzikir, membiasakan diri untuk diam, mengendalikan emosi. Tidak mengucapkan perkataan buruk, bahkan saat marah, kecuali jika benar-benar ada kezaliman.

Allah SWT mengingatkan manusia untuk berhati-hati dalam berbicara karena setiap perkataan akan dipertanggungjawabkan. Allah berfirman “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf: 18)

Ayat ini menegaskan bahwa semua ucapan manusia dicatat oleh malaikat, baik itu ucapan yang membawa manfaat maupun yang mendatangkan mudarat. Oleh karena itu, seorang muslim harus senantiasa berpikir sebelum berbicara agar setiap perkataannya bernilai positif di sisi Allah SWT.

Selain itu, Allah SWT juga memerintahkan orang-orang beriman untuk berkata jujur dan baik “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS. Al-Ahzab:70-71)

Perkataan yang baik tidak hanya membawa kebaikan bagi orang lain, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Rasulullah saw juga mengingatkan bahwa lisan bisa menjadi penyebab utama seseorang masuk neraka. “Bukankah manusia diseret ke neraka di atas wajah mereka disebabkan oleh hasil ucapan lisan mereka?” (HR. At-Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan betapa berbahayanya lisan jika tidak dijaga dengan baik. Ucapan yang tidak terkontrol, seperti fitnah, gibah, dan ucapan kasar, dapat menjerumuskan seseorang pada dosa besar. Wallohua’lambishshawab/H Ali Akbar Soleman Batubara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *