ABNnews – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap seorang pemuda berinisial WFT (22) yang diduga kuat sebagai hacker dengan nama alias Bjorka.
WFT berasal dari Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara, dan disebut sebagai pemilik akun X (dulu Twitter) @bjorkanesiaa.
“Peran dari tersangka, yang bersangkutan adalah pemilik akun media sosial X dengan nama Bjorka dan @bjorkanesiaa,” kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak, Kamis (2/10/2025).
WFT ditangkap pada Selasa (23/9) di Desa Totolan, Minahasa. Penangkapan ini bermula dari laporan sebuah bank swasta pada 17 April 2025. Dalam laporan, WFT diduga mengunggah database nasabah bank melalui akun X miliknya dan mengklaim telah meretas 4,9 juta akun.
Kasubdit IV Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon mengungkap motif WFT adalah memeras bank. Namun aksinya gagal karena bank tersebut langsung melapor ke polisi.
Hasil pemeriksaan menunjukkan WFT sudah mengaku sebagai Bjorka sejak 2020. Ia juga memiliki akun di dark forum dengan nama Bjorka sebelum mengganti jadi SkyWave.
“Setelah ganti nama, dia mem-posting sampel akses perbankan, lalu diunggah juga di akun X @bjorkanesiaa, kemudian mengirim pesan ke bank dengan niat melakukan pemerasan,” kata Edco.
Tak berhenti di situ, pada Maret 2025 WFT mengunggah ulang data lewat Telegram, memperkuat dugaan bahwa ia terhubung dengan forum-forum jual beli data ilegal.
WFT mengaku sudah mendapatkan berbagai data, mulai dari perbankan, kesehatan, hingga perusahaan swasta di Indonesia. Ia pun menjual data tersebut lewat Facebook, TikTok, dan Instagram, dengan pembayaran diterima melalui akun kripto.
Polisi kini masih mendalami asal-usul data yang diperoleh WFT. Sementara itu, tersangka sudah ditahan dan dijerat pasal berlapis UU ITE, dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.
Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus menegaskan penyidik masih menyelidiki lebih jauh identitas WFT. Termasuk kemungkinan keterkaitannya dengan sosok Bjorka yang sempat bikin gaduh lewat pencurian data kependudukan.
“Apakah dia Bjorka 2020? Apakah dia Opposite6890 yang dicari-cari? Mungkin. Tapi semua masih perlu pendalaman lebih dalam lagi,” ujarnya.