banner 728x250

Geger BBM Dicampur Tebu dan Jagung? Pertamina Pamerkan Bukti: Eropa dan AS Sudah Capai E27!

Foto dok Pertamina

ABNnews – Publik dibuat geger dengan isu Bahan Bakar Minyak (BBM) dicampur bahan baku pertanian! Namun, Pertamina Patra Niaga langsung buka-bukaan. Mereka menegaskan, penggunaan etanol (dari tebu dan jagung) dalam BBM itu bukan isu kaleng-kaleng, melainkan best practice atau standar wajib yang sudah diterapkan secara global!

Langkah ini sejalan dengan ambisi dunia untuk menekan emisi karbon hingga ke titik nol, meningkatkan kualitas udara yang makin memburuk, sekaligus mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia.

Etanol, yang berasal dari tumbuhan, jelas jauh lebih ramah lingkungan ketimbang bahan bakar fosil murni. Dengan mencampurkannya, emisi gas buang kendaraan bisa berkurang drastis, dan kita bisa bernapas lega!

Fakta Mengejutkan! Negara-Negara Besar Sudah Lama “Campur” BBM

Pertamina Patra Niaga membeberkan bukti nyata bahwa mencampur etanol ke BBM adalah standar internasional yang sudah mapan:
* Amerika Serikat: Melalui program Renewable Fuel Standard (RFS), AS sudah mewajibkan pencampuran etanol. Mereka umum menggunakan E10 (10% etanol), bahkan punya E85 untuk kendaraan fleksibel!

* Brasil: Ini pelopornya! Brasil sudah implementasi campuran hingga mencapai E27 (27% etanol) pada bensin! Warganya sudah terbiasa mengisi BBM dengan etanol sejak puluhan tahun, menjadikan Brasil salah satu negara dengan kendaraan berbahan bakar etanol terbesar di dunia.

* Uni Eropa: Benua Biru ini serius dengan kebijakan Renewable Energy Directive (RED II). Campuran E10 kini standar wajib di banyak negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Inggris untuk mengurangi polusi udara.

* Asia (India): India tak mau ketinggalan! Mereka ngebut dengan target etanol blending hingga 20% (E20) pada tahun 2030, sebagai roadmap menuju transportasi rendah karbon dan, yang terpenting, mendukung petani tebu lokal!


“Penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru, melainkan praktik yang sudah mapan secara global,” tegas Roberth MV Dumatubun, Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga.

Menurut Roberth, implementasi ini sukses mengurangi emisi, menekan ketergantungan pada BBM fosil, dan mengangkat perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan hasil pertanian!

Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa langkah ini adalah komitmen serius mereka untuk mendukung pemerintah mencapai target ambisius Net Zero Emission 2060.

Kehadiran BBM dengan campuran etanol ini bukan sekadar ikut-ikutan tren. Ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia, melalui Pertamina, siap mengikuti praktik terbaik internasional demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan, sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *