ABNnews – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung pasang target ambisius menempatkan 50 ribu orang kerja dalam periode jabatan Bupati. Artinya, setiap tahun harus ada 10 ribu pencari kerja (pencaker) yang terserap.
Komitmen itu terlihat dalam gelaran Job Fair Kabupaten Bandung di Soreang, yang sudah dipadati pencaker sejak hari kedua, Kamis (2/10/2025). Ajang ini menghadirkan 40 perusahaan, mayoritas dari sektor ritel dan garmen, plus Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang membuka kesempatan pelatihan menjahit.
“Alhamdulillah, antusias pencaker luar biasa. Banyak yang sudah penuh, mereka menunggu kegiatan berikutnya,” kata Sekretaris Disnaker Kabupaten Bandung, D.A. Hidayat.
Tak hanya menggelar Job Fair, Disnaker juga meluncurkan aplikasi Dashnaker Plus, platform digital terpadu yang jadi “satu pintu” layanan ketenagakerjaan.
“Dashnaker ini bukan cuma soal Job Fair, tapi juga mencakup pelatihan, hubungan industrial, jaminan sosial, sampai purnakarya,” jelas Hidayat.
Aplikasi ini diharapkan mempermudah pencaker dalam mengakses informasi sekaligus mempercepat penempatan kerja.
Hidayat menegaskan strategi utama Disnaker adalah lewat MoU dengan perusahaan di Kabupaten Bandung. Setiap tahun ditargetkan ada minimal 7.500 lowongan yang bisa dipenuhi lewat Job Fair.
Selain itu, ada program kewirausahaan dengan target melatih 1.000 orang. Saat ini, sudah 700 orang mengikuti program tersebut dan 40% di antaranya mulai berkembang.
Disnaker juga serius mengirim Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil setelah moratorium non-skill sejak 2011. Tahun ini, targetnya 400 PMI ke Jepang dan 100 ke Korea.
“Calon PMI wajib ikut pelatihan bahasa dan budaya. Jadi tidak disepelekan, gajinya layak, dan bisa buka usaha saat pulang,” ujar Hidayat.
Salah satu pencaker, Safira (18), lulusan SMA, mengaku terbantu dengan adanya aplikasi Dashnaker Plus.
“Beruntung banget ada Job Fair, jadi bisa langsung daftar. Aplikasinya juga memudahkan banget, tinggal pilih dan lamar,” ucapnya.
