banner 728x250

Heboh Isu Kiamat 23 dan 24 September: Batal Terjadi, Pendeta Ralat Ramalan

Ratusan masyarakat Uganda meninggalkan rumah dan pekerjaan mereka untuk berkumpul di sebuah hutan terpencil menanti kiamat pada 23–24 September 2025. (Foto: istimewa)

ABNnews — Isu kiamat mencuri perhatian publik.  Ratusan masyarakat Uganda meninggalkan rumah dan pekerjaan mereka untuk berkumpul di sebuah hutan terpencil.

Mereka menanti kiamat pada 23–24 September 2025 dan ‘pengangkatan manusia jelang kedatangan Yesus yang kedua’, sesuai ramalan seorang pemuka agama asal Afrika Selatan, Joshua Mhlakela.

Mhlakela meramal bahwa Yesus akan turun dari surga dan membawa umat-Nya kembali ke surga. Dalam wawancara di televisi ia mengatakan bahwa Yesus akan turun ke bumi pada 23-24 September. Mhlakela mengklaim mendengar ucapan langsung dari sang Yesus mengenai itu.

“Pengangkatan (rapture) sudah dekat. Siap atau tidak. Saya melihat Yesus duduk di singgasana-Nya, dan saya bisa mendengar-Nya dengan sangat keras dan jelas berkata, ‘Aku akan datang’. Dia berkata kepadaku: pada 23 dan 24 September 2025, aku akan kembali ke Bumi,” kata dia.

Pernyataan Mhlakela itu akhirnya membuat pengikutnya, bahkan masyarakat Uganda, berbondong-bondong ke hutan untuk menyaksikan klaim tersebut.

Para jemaat Mhlakela di Uganda ramai berkemah di hutan meninggalkan rumah serta pekerjaan mereka demi bisa melihat Yesus. Mereka membawa barang pribadi seperti tas, telepon, hingga berbagai hal lain lalu melakukan ibadah secara khusuk sembari mengangkat tangan berharap langit terbuka.

Namun, pada 23 dan 24 September, tidak ada apa pun yang terjadi. Belakangan, Mhlakela memperbarui klaimnya dengan menyatakan bahwa pengangkatan terjadi mengikuti kalender Julian, kalender yang penanggalannya 13 hari lebih maju dari kalender umumnya.

Sebagian umat Kristen Protestan percaya rapture adalah momen ketika para pengikut Yesus akan dibawa ke surga, sementara mereka yang tidak mengikutinya akan ditinggalkan di Bumi.

Peristiwa ini diyakini bakal mengubah kehidupan manusia selamanya. Namun tidak semua umat Kristen meyakini hal ini. Pengangkatan pengikut Yesus pada umumnya diyakini oleh mereka yang mengikuti aliran kekristenan evangelikal, khususnya di Amerika Serikat.

Sejumlah ramalan akhir dunia memang sempat bermunculan sebelumnya, salah satunya prediksi kiamat pada Desember 2012, sesuai kalender Maya. Saat itu, banyak pula orang yang memercayai dunia akan berakhir, kendati belakangan tidak pernah terbukti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *