ABNnews – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menggelar simulasi skenario Business Continuity Plan (BCP) di Jakarta, Kamis (18/9/2025). Langkah ini dilakukan untuk menguji ketangguhan organisasi dalam menghadapi berbagai kondisi krisis yang bisa mengancam pasokan energi primer nasional.
Kegiatan ini melibatkan jajaran pimpinan senior PLN EPI, tim simulasi, fasilitator internal, serta kolaborasi dengan PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa Madura Bali (UIP2B) dan Pertamina Nusantara Regas.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN EPI, Efin Febriantoro R, menegaskan bahwa BCP bukan sekadar dokumen formalitas, tapi bukti kesiapan nyata perusahaan.
“Ketangguhan organisasi menjadi syarat mutlak. Kesiapan itu tidak bisa dibangun hanya lewat teori, melainkan harus diuji,” tegas Efin.
Dalam simulasi itu, PLN EPI menguji tiga skenario krisis yang kompleks dan realistis: gempa bumi, kenaikan harga batu bara & keterbatasan DMO, serta gangguan pada rantai pasok LNG.
Simulasi ini mengukur kecepatan respons, memperkuat koordinasi lintas fungsi, dan menilai fleksibilitas rantai pasok di tengah tekanan krisis.
Efin menambahkan, gangguan pasokan energi primer dapat langsung memengaruhi keandalan sistem kelistrikan nasional. Karena itu, simulasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan kesiapan sistem, SDM, komunikasi, hingga mekanisme pemulihan saat krisis.
“Teknologi bisa gagal, sistem bisa terguncang. Tapi semangat, ketangguhan, dan kepemimpinan insan PLN EPI adalah benteng terakhir menjaga keberlangsungan operasional perusahaan,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa lewat simulasi ini, PLN EPI tak hanya belajar prosedur, tapi juga melakukan refleksi, mengevaluasi celah, serta memperkuat sinergi lintas fungsi.
