ABNnews – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) makin serius jaga lingkungan sekaligus tingkatkan layanan penyeberangan. Dua pelabuhan utama, Merak (Banten) dan Bakauheni (Lampung), kini disulap jadi green port alias pelabuhan ramah lingkungan.
Transformasi ini diwujudkan lewat solar panel berkapasitas besar, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), hingga ruang khusus limbah B3. Dirut ASDP Heru Widodo bilang inisiatif ini jadi tonggak penting bagi keberlanjutan perusahaan.
“Green port adalah bukti nyata kepedulian ASDP. Pelabuhan tak hanya simpul transportasi, tapi pusat inovasi ramah lingkungan yang bermanfaat luas, dari efisiensi energi sampai jaga bumi untuk generasi mendatang,” ujar Heru, Jumat (12/9).
Di Merak, solar panel terpasang di Dermaga 5 dan 7 dengan kapasitas 61,6 Kwp, bisa hemat energi hingga 162 MWh per tahun. Sementara di Bakauheni lebih jumbo: 196 Kwp di atap gangway Dermaga 1 dan 2, sanggup hemat 166 Kwp per hari.
Selain itu, ASDP juga pasang 8 titik IPAL di Merak dan 9 cluster IPAL di Bakauheni buat olah limbah air agar tak cemari laut.
ASDP juga kembangkan konsep green building di kantor pusat lewat ruang hijau untuk bantu serap polusi udara. Relevan banget, apalagi kualitas udara Jakarta belakangan ini masih buruk dengan AQI di atas 140.
Biar makin berdampak, ASDP pasang Reverse Vending Machine (RVM) di ruang publik. Warga bisa tukar botol plastik dengan poin manfaat. Cara ini diharapkan bangun kesadaran kolektif soal pengurangan sampah plastik.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menambahkan sukses program ini karena dukungan banyak pihak.
“Setiap langkah kecil seperti pilih energi terbarukan atau pilah sampah plastik berdampak besar. Ini tanggung jawab kita semua demi anak cucu,” ujarnya.
Heru menutup dengan target lebih luas: “Harapan kami inovasi ini bisa diperluas ke pelabuhan lain di seluruh Indonesia. Transportasi bukan hanya hubungkan pulau, tapi juga menjembatani masa depan yang lebih hijau.”