ABNnews – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menetapkan TIS Petroleum (Asia) Pte Ltd sebagai pemenang lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Perkasa. Penetapan ini berdasarkan hasil Lelang Penawaran Langsung WK Migas Tahap I Tahun 2025.
Dalam lelang tersebut, TIS Petroleum mengajukan komitmen pasti tiga tahun pertama senilai US$ 2,25 juta plus bonus tanda tangan US$ 300 ribu. Komitmen itu mencakup dua studi Geologi dan Geofisika (G&G) serta akuisisi dan pengolahan data seismik 3D seluas 200 km².
Dirjen Migas Laode Sulaeman menyebut, WK Perkasa yang berlokasi di lepas pantai Jawa Timur punya potensi besar: sekitar 228 juta barel minyak (MMBO) atau 1,3 triliun kaki kubik gas (TCF). Penetapan ini tertuang dalam SK Menteri ESDM Nomor 87.K/MG.04/DJM/2025 tertanggal 3 September 2025.
“SK ini sekaligus jadi dasar proses kontrak selanjutnya,” jelas Laode di Jakarta, Rabu (10/9).
Selain WK Perkasa, pemerintah juga menawarkan WK Gagah di Sumatera Selatan yang masih available. Blok seluas 1.595,48 km² itu punya cadangan sekitar 173 juta barel minyak atau 1,1 TCF gas.
Skema kontraknya menggunakan Cost Recovery, dengan komitmen pasti tiga tahun pertama berupa studi G&G dan akuisisi seismik 3D seluas 100 km², serta minimum bonus tanda tangan US$ 300 ribu.
Investor yang berminat bisa langsung mengajukan penawaran tanpa studi bersama dalam waktu 30 hari kalender, dengan periode pengusulan hingga enam bulan ke depan. Informasi lengkapnya tersedia di situs resmi Kementerian ESDM.
Laode menegaskan, pemerintah terus berupaya memperbaiki iklim investasi hulu migas. Caranya lewat peningkatan porsi bagi hasil, fleksibilitas kontrak Cost Recovery atau Gross Split, pemberian 10% First Tranche Petroleum (FTP), Domestic Market Obligation (DMO) 100%, penghapusan kewajiban relinquishment tiga tahun pertama, hingga kemudahan akses data migas.