ABNnews – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menegaskan perusahaan tidak memonopoli penjualan BBM, di tengah isu kelangkaan BBM di SPBU swasta seperti Shell dan BP.
“Tidak, tidak ada sama sekali monopoli,” tegas Simon seperti dikutip dari Antara, Jumat (12/9/25).
Ia menjelaskan kuota impor BBM untuk Pertamina maupun SPBU swasta sudah diatur oleh Kementerian ESDM dan BPH Migas sesuai kebutuhan masing-masing.
“Kalau kita cek, alokasi untuk swasta juga sudah sesuai permintaan, begitu juga Pertamina,” ujarnya.
Terkait wacana pemerintah agar SPBU swasta membeli BBM dari Pertamina, Simon menyebut hal itu masih dalam tahap pembicaraan. Yang jelas, stok BBM Pertamina dipastikan aman hingga akhir 2025.
Pernyataan Simon menanggapi langkah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang tengah menyelidiki dugaan praktik monopoli menyusul kelangkaan BBM non-subsidi sejak Agustus.
Sementara itu, Kementerian ESDM membuka opsi bagi Pertamina untuk melakukan impor tambahan demi memenuhi kebutuhan Shell dan BP. Dirjen Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyebut pihaknya masih menunggu data volume dan spesifikasi BBM dari badan usaha swasta tersebut.
“Kalau bisa dipenuhi Pertamina tanpa impor tambahan, kita tidak perlu impor lagi. Tapi kalau tidak cukup, impor memungkinkan dilakukan,” kata Laode.
