ABNnews – Pemerataan pembangunan jadi kunci terciptanya keadilan sosial dan ekonomi di Indonesia. Pemerintah menegaskan komitmennya membangun dari desa demi pertumbuhan inklusif sekaligus pengentasan kemiskinan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada September 2024 mencapai 24,06 juta orang. Angka itu turun dibanding periode sebelumnya, tapi kemiskinan di desa masih lebih tinggi ketimbang kota. Karena itu, pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem 0% pada 2026, dan kemiskinan umum ditekan ke kisaran 6,5–7,5%.
Untuk mencapai target tersebut, Kemenko Perekonomian melalui DNKI bersama RISE Institute meluncurkan Program Peningkatan Inklusi Keuangan untuk Pemerataan Ekonomi Rakyat (PINTAR), Jumat (29/8). Program ini dimulai dari Desa Paninggaran, Kuningan, Jawa Barat, dengan sasaran 187 keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk kategori desil 1–4.
Desa Paninggaran dipilih karena punya potensi besar di pertanian, perkebunan, peternakan, hingga kopi unggulan yang bisa menembus pasar ekspor Eropa. Melalui program ini, masyarakat akan mendapat produk keuangan yang sesuai kebutuhan, edukasi literasi keuangan, hingga akses layanan perbankan.
“Dengan kolaborasi seluruh pihak, termasuk lembaga keuangan dan RISE Institute, diharapkan tiga bulan ke depan sudah terlihat progres nyata dari 187 KPM ini,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital, Ali Murtopo Simbolon.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, Ismail Riyadi, menambahkan ada lebih dari 1,7 juta agen Laku Pandai di Indonesia yang siap memperluas layanan keuangan digital.
Program PINTAR juga akan dikolaborasikan dengan Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (Desa EKI) yang mencakup edukasi keuangan, pemberian modal, perlindungan asuransi, hingga penguatan UMKM.
Asisten Deputi Peningkatan Inklusi Keuangan, Erdiriyo, menegaskan tujuan akhirnya adalah memberdayakan desa agar tak hanya bertahan, tapi berkembang dan sejahtera.
“Mari jadikan ini awal kerja sama berkelanjutan, sehingga Desa Paninggaran bisa jadi percontohan untuk desa lainnya,” pungkasnya.