banner 728x250

KAI Tembus Top 3 Dunia, Pamer Transformasi di ASEAN Railway Conference

Foto dok KAI

ABNnews – Sejarah panjang perkeretaapian Indonesia kembali jadi sorotan dunia. Dalam forum ASEAN Railway CEOs’ Conference 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bobby Rasyidin menegaskan peran KAI sebagai pionir rel di Asia Tenggara sekaligus pamer strategi menuju standar global.

“Indonesia pionir perkeretaapian Asia Tenggara sejak jalur Semarang–Tanggung beroperasi tahun 1867. Dari sejarah itu, KAI tumbuh bukan hanya sebagai penyedia transportasi, tapi juga simbol penghubung bangsa, melayani masyarakat, dan mendorong ekonomi,” kata Bobby.

Bobby memaparkan arah strategis KAI untuk membangun angkutan logistik nasional yang terkoneksi, menghadirkan layanan kelas dunia, hingga ekspansi bisnis rel ke internasional. Digitalisasi, otomasi, penguatan bisnis, serta perluasan jaringan jadi fokus utamanya.

Transformasi ini sudah kelihatan dari kinerja empat tahun terakhir. Jumlah pelanggan KAI Group melonjak dari 155 juta pada 2021 jadi 453 juta pada 2024, setara 65% populasi Asia Tenggara.

Pendapatan ikut naik dari Rp15,5 triliun ke Rp35,9 triliun. Angkutan barang juga tumbuh dari 50,3 juta ton ke 69,2 juta ton. Dari sisi keuangan, KAI sukses membalik kerugian Rp400 miliar pada 2021 jadi laba Rp2,2 triliun di 2024.

Tak kalah membanggakan, kualitas layanan KAI sudah diakui global. Ketepatan waktu keberangkatan tembus 99,77% dan kedatangan 96,05%. Capaian ini menempatkan KAI di posisi tiga besar dunia. Tingkat kecelakaan pun sangat rendah, rata-rata 0,2276 selama 2020–2024, termasuk tiga terendah global.

“Kepuasan pelanggan pada 2024 tercatat 4,50, lebih tinggi dibanding moda transportasi lain di Indonesia. Dari sisi keberlanjutan, KAI dapat skor ESG 41 dari S&P Global, bukti komitmen pada praktik ramah lingkungan, sosial, dan tata kelola,” jelas Bobby.

Dalam forum itu, Bobby juga menyoroti pentingnya konsep ASEAN as One Network untuk membangun konektivitas lintas batas, meningkatkan mobilitas penumpang dan barang, serta memperkuat daya saing kawasan.

ASEAN sendiri tengah menyiapkan lebih dari 80 proyek kereta perkotaan dengan panjang 5.850 km dan nilai investasi USD 270 miliar. Potensinya besar: 6,7 juta penumpang per hari atau lebih dari 200 juta perjalanan per bulan.

“Perjalanan KAI adalah transformasi berkelanjutan agar standar layanan rel Indonesia mendunia. Lewat kolaborasi ASEAN, investasi teknologi, infrastruktur, dan SDM, KAI siap jadi tulang punggung konektivitas nasional sekaligus simbol daya saing ASEAN,” tutup Bobby.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *