ABNnews — pPresiden Prabowo Subianto disarankan untuk memperbaiki institusi Korps Bhayangkara tanpa mengganti Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.
Sebab langkah mempertahankan Listyo Sigit sebagai Kapolri saat ini dinilai perlu dilakukan oleh Presiden untuk menjaga stabilitas negara, terutama keamanan dan ketertiban masyarakat.
Pendapat tersebut disampaikan oleh pengamat politik dari Indonesia Policy Institute (IPI), Karyono Wibowo.
“Jadi, Presiden Prabowo tetap mendorong perbaikan institusi Polri tanpa harus terjebak dalam desakan pergantian atau pencopotan Kapolri,” kata Karyono dalam keterangannya.
“Mempertahankan Listyo Sigit sebagai Kapolri di tengah krisis sosial politik sekarang adalah langkah menjaga stabilitas. Oleh sebab itu, pencopotan Listyo Sigit sebagai Kapolri saat ini tidak relevan,” sambung Karyono.
Lebih jauh Karyono mengatakan, terkait kasus meninggalnya pengemudi ojek daring (ojol) Affan Kurniawan oleh aparat kepolisian dalam unjuk rasa pada akhir Agustus 2025, dia memandang Listyo Sigit telah menjalankan tugas sebagai Kapolri dengan baik.
Listyo Sigit, kata dia, telah menunjukkan kepemimpinan empati tetapi tegas, hingga mendatangi keluarga Affan Kurniawan, dan meminta maaf secara terbuka
“Artinya Pak Kapolri sudah bertindak adil, empati tetapi tetap tegas dalam menghadapi insiden demonstrasi dan dampaknya.
Diketahui, organisasi masyarakat sipil menuntut 12 hal kepada pemerintah. Salah satu tuntutan tersebut adalah menuntut pergantian Listyo Sigit sebagai Kapolri sebab dinilai gagal mengubah watak represif Polri imbas kekerasan terhadap massa aksi selama unjuk rasa pada akhir Agustus 2025.
***