banner 728x250

Drama di Senayan! Budi Arie Minta Anggaran Jumbo, Sorenya Dicopot Prabowo

Budi Arie Setiadi. Metrotvnews.com/Fachri

ABNnews – Drama politik mewarnai Kabinet Merah Putih. Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Budi Arie Setiadi dari jabatan Menteri Koperasi (Menkop) pada Senin (8/9/2025).

Posisi Menkop langsung diisi oleh wakilnya, Ferry Joko Juliantono, lewat Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 86P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri.

Pelantikan digelar pukul 16.00 WIB di Istana Negara. Selain Ferry, Prabowo juga melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani, Mukhtarudin sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, serta Mochamad Irfan Yusuf Hasyim sebagai Menteri Haji dan Umrah yang baru dibentuk, dengan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai wakilnya. Menariknya, Budi Arie tidak terlihat hadir dalam prosesi sakral itu.

Beberapa Jam Sebelum Dicopot, Budi Arie Minta Tambahan Anggaran Jumbo

Ironisnya, hanya beberapa jam sebelum dicopot, Budi Arie masih aktif menjalankan tugas sebagai Menkop. Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, ia justru mengusulkan tambahan anggaran Rp7,85 triliun untuk tahun 2026.

Awalnya, pagu Kemenkop hanya Rp937 miliar. Budi Arie beralasan tambahan dana jumbo itu dibutuhkan untuk mempercepat penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP), termasuk digitalisasi 80 ribu koperasi desa hingga tata kelola dan pelatihan anggota.

“Operasionalisasi KDKMP akan terus dioptimalkan secara berkelanjutan agar barang subsidi pemerintah bisa disalurkan melalui koperasi desa,” ucap Budi Arie di Senayan.

Rieke ‘Oneng’ Semprot Budi Arie Soal Anggaran Fantastis

Namun usulan Budi Arie langsung jadi sorotan. Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, menyoroti anggaran Sekretariat Kemenkop yang mencapai Rp288 miliar, bahkan lebih besar dari program-program inti.

“Yang terbesar justru Sekretariat. Ini jadi catatan penting, karena lebih besar ketimbang program lainnya,” kata Rieke.

Rieke juga menekan Budi Arie soal gaji dan tunjangan pegawai yang mencapai Rp194 miliar. Ia meminta perincian detail, mulai dari gaji, tunjangan, hingga tukin.

“Sudahlah, yang dibutuhkan itu penguatan untuk Koperasi Desa Merah Putih. Kalau ada 80 ribu, berapa banyak yang mau dibackup?” semprot Rieke.

Koperasi Merah Putih Dianggap Bom Waktu

Suasana rapat makin panas ketika Rieke menuding program koperasi hanya bisa jalan jika berbasis data Desa Presisi. Ia bahkan menyinggung dana DPR yang dipakai untuk pendataan di Bali dan kecewa karena tak di-follow up kementerian.

“Ini saya live biar sengaja ada follow up. Kalau masih tidak, sungguh terlalu,” tegasnya.

Anggota Komisi VI Fraksi Gerindra, Mulyadi, juga ikut menekan. Ia mengingatkan agar Koperasi Merah Putih tak jadi proyek gagal yang bisa mempermalukan presiden.

“Kami berharap ini bukan bom waktu atau malah mempermalukan Presiden,” ujar Mulyadi.

Sore Harinya Reshuffle Meledak

Rapat berakhir siang hari, sementara isu reshuffle mulai kencang sekitar pukul 14.30 WIB. Dan benar saja, sore itu Prabowo resmi mencopot Budi Arie dari Kabinet Merah Putih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *