ABNnews — Petenis nomor satu dunia asal Belarusia, Aryna Sabalenka meraih gelar back to back turnamen Grand Slam US Open, yang juga diraihnya tahun lalu. Keberhasilan ini menandai kesuksesannya mempertahankan gelar.
Sabalenka mengalahkan petenis tuan rumah, Amanda Anisimova dua set langsung 6-3, 7-6 (7-3) dalam pertandingan final yang digelar di Arthur Ashe Stadium, New York, Amerika Serikat, Minggu (07/09) pagi WIB.
Penampilan Anisimova yang luar biasa dengan tekniknya membuat Sabalenka terjepit di belakang baseline. Namun, kali ini petenis AS itu terus-menerus berada di bawah tekanan dan hasilnya adalah terlalu banyak kesalahan.
Anisimova menyelesaikan pertandingan dengan 29 kesalahan sendiri dan hanya 22 pukulan winner, sementara Sabalenka mencatatkan 13 pukulan winner dan 15 kesalahan sendiri.
Pada akhirnya, Sabalenka berhasil memanfaatkan peluang break point, memenangi lima dari enam kesempatan.
Anisimova bangkit untuk mempertahankan servisnya di awal set kedua, dan Sabalenka pun menyamainya. Namun, saat melakukan servis pada kedudukan 1-1, Sabalenka berjuang keras untuk merebut drop shot, yang menghasilkan break lagi dan ia bertahan untuk memimpin 3-1.
Anisimova bangkit, menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Namun Sabalenka bertahan dan mematahkan servisnya untuk memimpin 4-3. Ketika Sabalenka melakukan servis untuk menutup pertandingan pada kedudukan 5-4, kedudukan 30-30, dua poin lagi dari gelar, Sabalenka melakukan kesalahan.
Anisimova mematahkan servisnya dan bertahan, memaksa Sabalenka melakukan servis untuk mencapai tiebreak. Sabalenka mengonversi match point ketiganya ketika pengembalian servis Anisimova meleset.
Ini jadi gelar US Open kedua secara beruntun untuk Sabalenka. Secara keseluruhan, ia sudah memiliki empat gelar grand slam yang semuanya diraih di hard court.
Gelar ini sekaligus jadi gelar grand slam pertama Sabalenka pada 2025. Pada dua final grand slam sebelumnya di Australian Open 2025 dan French Open 2025, Sabalenka harus mengakui lawan-lawannya.
“Setelah dua final di mana saya kehilangan kendali atas emosi saya, saya tidak mau itu terjadi lagi. Ada beberapa momen di mana saya nyaris melepasnya, tapi saya tetap tenang,” papar petenis 27 tahun itu kepada ESPN.
“Saya kagum dengan apa yang telah Anda capai. Selamat untuk Anda dan tim, kalian luar biasa,” kata Anisimova, menyapa Sabalenka dalam upacara penyerahan piala.
Bagi Anisimova, ini jadi kekalahan keduanya secara beruntun di final grand slam. Sebelumnya, petenis Amerika Serikat itu takluk dari Iga Swiatek di final Wimbledon 2025.