ABNnews — Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memberi kabar baik bagi para pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kawasan District Blok M, yang menutup usaha lantaran kenaikan harga sewa.
Pramono menyarankan kepada para pegiat UMKM untuk berpindah tempat ke Blok M Hub. Jika mau, kata Pramono, maka pihak Pempro DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta, selaku pengelola Blok M Hub, bakal menggratiskan sewa kios selama dua bulan.
“Kalau mereka (pedagang) mau menggunakan tempat ini, maka nanti selama dua bulan, kami berikan kebebasan atau gratis supaya mereka mau pindah ke tempat ini,” kata Pramono Anung.
Pramono menjamin lokasi ini lebih bagus dari sebelumnya lantaran adanya mesin pendingin ruangan (AC) dan tempatnya bersih serta tertata.
Tempat relokasi itu sepenuhnya dikelola oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) sehingga diharapkan pengelolaan dana sewa kios bisa transparan.
“Maka tempat ini akan digunakan untuk memindahkan bagi siapapun para pedagang yang mau menggunakan tempat ini,” katanya.
Diharapkan para pedagang yang sudah direlokasi nantinya bisa menjaga konduktivitas, kenyamanan dan keamanan.
Relokasi pedagang Mal Blok M ke lorong B1 direncanakan pada September-Desember 2025. Di lokasi tersebut satu pedagang menempati kos dengan luasan yang sama, yaitu 9 meter persegi (m2) per kios diberikan harga sewa sebesar Rp1.800.000 per bulan.
Pramono melakukan peninjauan di lokasi itu berdasarkan berita dari media sosial yang memperlihatkan beberapa kios di Blok M ditutup karena ditagih iuran yang terlalu mahal, yakni Rp15 juta per dua bulan.
Tagihan itu dilakukan oleh Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai (Kopema).
Padahal sebelumnya terdapat kerja sama antara MRT Jakarta dengan pihak koperasi Blok M. Batas atas dan batas bawah tarif sewa kios juga telah ditentukan, yakni Rp300 ribu sampai Rp1,5 juta per bulan.