banner 728x250

Sebut Polisi Butut Jangan Takut: Penghasut Ajak Buat Kerusuhan, Pendemo Diming-imingi Rp200 Ribu

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi. (Foto: istimewa)

ABNNews--Enam tersangka penghasut yang diduga memicu anarki dan kerusuhan semasa aksi unjuk rasa di wilayah DKI Jakarta pada 25 dan 28 Agustus 2025.

Para penghasut itu selain ajakan berbuat rusuh, juga mengiming-imingi uang Rp62.500 hingga Rp200 ribu.

Selain itu penghasut juga membuat caption “Polisi butut, jangan takut.”

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, keenam tersangka diduga menyebarkan flyer digital berisi ajakan rusuh dengan caption “Polisi butut, jangan takut.”

“Tujuan isi flyer dan caption yang berupa hasutan kepada pelajar yang merupakan anak untuk jangan takut aksi dan mengajak melawan bersama, yang berujung pada terjadinya kerusuhan yang mengancam jiwa dan keselamatan anak,” ujar Ade Ary, Selasa (2/9/2025).

Lebih lanjut, Ade Ary mengungkapkan adanya ajakan lain berupa tutorial pembuatan bom molotov hingga iming-iming uang kepada masyarakat yang mau ikut aksi.

“Jadi ada juga beberapa pihak yang masih dilakukan pendalaman terkait memberikan iming-iming imbalan uang dengan rentang nominal Rp62.500 hingga Rp200 ribu bagi anak-anak dan dewasa yang mau hadir melakukan aksi,” ucapnya.

Tersangka FL

Salah satu tersangka adalah FL, seorang admin TikTok perempuan yang dituding menghasut ribuan pelajar lewat siaran langsung hingga ditonton 10 juta orang, serta menjadi pemicu massa kembali turun ke jalan meski sebelumnya sudah diamankan. Akibat live TikTok, ribuan pelajar ikut turun ke jalan.

Kanit 2 Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Gilang Prasetya menyebut, FL, membuat siaran langsung hingga menebus 10 juta penonton.

“Sehingga itu yang mengakibatkan datangnya anak-anak. Kenapa? Karena akun TikTok, lebih didominasi oleh anak-anak,” kata dia saat konferensi pers, Selasa (2/9/2025) malam, dilansir dari liputan6.com.
.
Tak cuma itu, akun lain di Instagram juga turut menyebar flyer digital ajakan turun aksi sejak 25 Agustus. Gilang mengungkap salah satunya akun instagram @gejayanmemanggil yang dikelolah oleh Syahdan Husein.

Terbukti, meski sudah diamankan 337 orang dan dipulangkan, sebagian anak-anak itu kembali lagi pada 28 Agustus karena terhasut postingan baru. “Kenapa? karena dari hasil pemeriksaan kami anak-anak yang diamankan di tanggal 25 kembali datang di tanggal 28,” ucap dia.

Tak cuma itu, akun lain di Instagram juga turut menyebar flyer digital ajakan turun aksi sejak 25 Agustus. Gilang mengungkap salah satunya akun instagram @gejayanmemanggil yang dikelolah oleh Syahdan Husein.

Tak berhenti di situ, ada juga akun-akun medsos lain yang memberikan semangat dengan narasi provokatif. Mereka meyakinkan para pelajar ini aman di lapangan, bahkan dilindungi bila melawan polisi.

Menurut polisi, jaringan ini bergerak sistematis. Ada akun yang fokus menyebar ajakan, ada yang bikin flyer, ada pula yang jadi tim pendukung.

“Makanya akan bersama-sama bersama akun ini untuk bisa melawan petugas sebagaimana caption yang sudah dikolaborasi. Kalau kita lihat bahwa kolaborasi ini antara kolaborasi-kolaborasi ini itu saling terkait antara akun yang satu dengan akun yang lain,” ujar dia.

Bagus Iswanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *