ABNnews – Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia dan Indonesia National Air Carriers Association (INACA) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait peningkatan keselamatan dan efisiensi penerbangan.
Penandatanganan dilakukan di Jakarta, Kamis (28/8/2025), oleh Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avrianto Suratno, dan Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja.
“Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi penerbangan di Indonesia. Kami berharap MoU ini dapat memberikan manfaat nyata bagi kedua pihak sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan navigasi penerbangan,” kata Avrianto dalam sambutannya.
MoU yang berlaku lima tahun ini menegaskan komitmen kedua pihak dalam memperkuat kolaborasi, mulai dari peningkatan layanan navigasi penerbangan, dukungan pengembangan SDM lewat pelatihan aviation safety, survei kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index/CSI), hingga koordinasi transparan terkait biaya jasa navigasi.
Ketua INACA, Denon Prawiraatmadja, menegaskan pentingnya hubungan erat antara AirNav Indonesia sebagai penyedia layanan navigasi dengan maskapai penerbangan sebagai operator.
Menurutnya, kolaborasi tersebut merupakan bagian dari ekosistem penerbangan yang dikenal dengan konsep 5A: Aircraft, Airport, Airline, Air Navigation, dan Authority.
“Perkembangan teknologi kedirgantaraan harus kita sikapi bersama agar ada kesamaan pemahaman antarpemangku kepentingan. Semua tentu tetap dalam koridor regulasi, keselamatan, keamanan, serta efisiensi operasional,” ujar Denon.
AirNav dan INACA menegaskan MoU ini akan menjadi landasan program strategis ke depan. Fokus utamanya adalah keselamatan penerbangan, peningkatan standar layanan navigasi yang lebih adaptif sesuai kebutuhan maskapai, serta tata kelola layanan yang lebih transparan.
“Kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi aviasi Indonesia. Sinergi AirNav dan INACA akan membawa manfaat besar tidak hanya untuk maskapai, tapi juga bagi penumpang serta industri penerbangan nasional di masa mendatang,” pungkas Avrianto.
