banner 728x250

Teknologi Ultrasonik Made in Indonesia Resmi Diluncurkan Pertamina-Pindad

Foto dok PT Pertamina (Persero)

ABNnews – PT Pertamina (Persero) bersama PT Pindad resmi meluncurkan teknologi ultrasonik inspeksi pipa migas pertama buatan Indonesia.

Teknologi ini diberi nama ILI UT (In-Line Inspection Intelligence Pigging Ultrasonic Tool), sebuah perangkat intelligent pigging yang mampu melakukan inspeksi internal pipa migas dengan presisi tinggi.

Peluncuran dilakukan di Warehouse Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) Merak, Banten, Selasa (19/8/2025), dalam ajang Technology Exhibition.

Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza, Direktur Utama PT Elnusa Tbk Bachtiar Soeria Atmadja, serta Direktur Utama PT Pindad Sigit P Santosa.

Dirut Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebut inovasi ini sebagai bukti nyata kolaborasi anak bangsa.


“Peluncuran ini bukan sekadar wacana, tapi bukti nyata sinergi. Pertamina bangga bisa menghadirkan teknologi bersama Pindad yang mencerminkan semangat mengisi kemerdekaan lewat pembangunan berkelanjutan,” tegas Simon.

Wakil Dirut Pertamina, Oki Muraza, menambahkan teknologi Merah Putih ini jadi kunci peningkatan produksi migas nasional.

“Sejumlah inovasi sudah diuji lapangan, hasilnya signifikan, bahkan ada sumur yang produksinya naik sampai tiga kali lipat. Harapannya, teknologi ini membuat Pertamina bukan hanya operator, tapi juga produsen teknologi energi,” jelasnya.

Dirut Pindad, Sigit P Santosa, menilai kerja sama ini sebagai milestone penting.

“Ini bukti sinergi BUMN tidak hanya berhenti di MoU, tapi nyata menghasilkan produk. Pindad mendukung penuh kemandirian dari teknologi asing,” katanya.

Sementara itu, Dirut Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja, menyebut inovasi ini menjadi tonggak penting kemandirian bangsa.

“Selain mendukung TKDN, teknologi ini juga memperkuat ketahanan energi nasional dan membuktikan kemampuan rekayasa anak bangsa,” ujarnya.

Teknologi ILI UT menjadi yang pertama di Indonesia, sepenuhnya dirancang melalui sinergi BUMN energi dan pertahanan. Alat ini dilengkapi sensor ultrasonik canggih untuk mendeteksi cacat internal maupun eksternal pipa migas, sekaligus mengurangi ketergantungan pada teknologi impor.

Pertamina menegaskan, peluncuran teknologi ini sejalan dengan komitmen transisi energi dan target net zero emission 2060, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *