banner 728x250

Bandara RHF Tanjungpinang Disulap Jadi Gerbang Internasional, Pariwisata Kepri Sumringah

Bandara Raja Haji Fisabilillah (Foto :RRI/Erita)

ABNnews – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menetapkan Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), sebagai bandara internasional. Kabar ini disambut gembira oleh dunia pariwisata Kepri yang optimistis akan kebanjiran wisatawan asing.

Meski begitu, status internasional ini masih bersyarat. Bandara RHF diberi waktu enam bulan untuk memenuhi standar keselamatan, keamanan, dan pelayanan sesuai aturan global sebelum benar-benar melayani penerbangan luar negeri.

“Persyaratan itu wajib dipenuhi paling lambat enam bulan sejak keputusan ditandatangani. Evaluasi atas status bandara juga akan dilakukan setidaknya setiap dua tahun sekali,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa, menambahkan standar yang harus dipenuhi mengacu pada regulasi International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Itu termasuk kesiapan fasilitas imigrasi, bea cukai, dan karantina (CIQ) yang wajib berfungsi penuh sebelum melayani penumpang dari dan ke luar negeri,” tegasnya.

Dari pihak pengelola, Section Head of Airport Security and Service Bandara RHF, Rudy Sudrajat, memastikan Angkasa Pura Indonesia sudah bergerak cepat.

“Peningkatan fasilitas, penyesuaian prosedur, hingga kerja sama dengan berbagai instansi tengah dikebut. Semua langkah mengacu pada standar Kemenhub dan regulasi internasional,” kata Rudy.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Hasan, menilai perubahan status bandara RHF bakal jadi game changer bagi sektor pariwisata.

“Dengan status internasional, wisatawan asing bisa langsung datang ke Tanjungpinang tanpa transit di kota lain. Ini akan mempermudah akses sekaligus meningkatkan daya tarik Kepri sebagai destinasi wisata,” jelasnya.

Hasan menegaskan pihaknya siap berkolaborasi dengan Kemenhub, Angkasa Pura, dan stakeholder terkait untuk memastikan kesiapan bandara sejalan dengan promosi wisata.

“Pariwisata dan bandara adalah dua sisi mata uang yang saling menguatkan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *