ABNnews — Peneliti Indikator Politik, Bawono Kumoro menyebut peringatan Prabowo bakal menindak jenderal beking tambang ilegal bukan sekadar omong kosong. Sebab, Prabowo sudah menindak pelaku tambang ilegal di Raja Ampat.
“Ketegasan sikap ini bukan kali pertama ditunjukkan oleh Presiden Prabowo. Beberapa bulan lalu, Presiden Prabowo juga melakukan sebuah tindakan tegas terhadap keberadaan tambang ilegal berupa pencabutan sejumlah izin usaha pertambangan (IUP) bermasalah di Raja Ampat Papua oleh Presiden Prabowo,” papar Bawono.
Menurut Bawono lseperti dikutip dari inilah.com, sikap tegas Prabowo itu merupakan langkah pemerintah untuk mengelola sumber daya alam lebih baik di Indonesia.
“Semua itu tentu saja patut diapresiasi, karena kebijakan diambil tersebut tidak semata-mata merupakan sebuah respons cepat atas suara-suara keresahan dari publik luas terhadap aktivitas pertambangan ilegal di Raja Ampat,” tuturnya.
“Tetapi kebijakan tersebut juga secara tersirat menegaskan ada keinginan dari pemerintah untuk melakukan penataan ulang tata kelola SDA di Indonesia,” sambung Bawono.
Bawono lebih jauh mengatakam, negara tidak boleh lagi bersikap permisif terhadap berbagai aktivitas tambang-tambang ilegal.
Sebelumnya diketahui, Presiden Prabowo Subianto memberi ultimatum bagi Jenderal, baik TNI maupun Polri, yang membekingi tambang ilegal. Kepala Negara menegaskan bakal menindak siapa saja yang melindungi praktik tambang ilegal.
Penegasan itu disampaikan, Prabowo dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2025, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/08). Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung pemasalahan banyaknya tambang ilegal di Tanah Air.
“Saya beri peringatan apakah ada orang-orang besar, orang-orang kuat, jenderal-jenderal dari mana pun. Apakah jenderal TNI atau polisi, atau mantan jenderal, tidak ada alasan, kami akan bertindak atas nama rakyat,” tegas Presiden.
Presiden Prabowo menyebut dia tidak akan gentar dan mundur sekali pun beking itu jenderal-jenderal ataupun mantan jenderal. “Saya sudah lama menjadi orang Indonesia. Segala ulah, apalagi saya ini senior, mantan tentara. Jadi, junior-junior itu jangan macam-macam ya,” ujar Prabowo.
Presiden Prabowo, dalam kesempatan itu menunjukkan keseriusannya untuk tidak tebang pilih dalam menindak pelaku tambang ilegal, termasuk mereka yang melindungi pengusaha-pengusaha nakal tersebut.
Ia mendapat laporan ada 1.063 tambang ilegal di Indonesia dengan potensi kerugian negara mencapai Rp300 triliun. “Saya telah diberi laporan oleh aparat-aparat bahwa terdapat 1.603 tambang ilegal dan potensi kekayaan yang dihasilkan oleh 1.063 tambang ilegal ini dilaporkan, potensi kerugian negara adalah minimal Rp300 triliun,” papat Presiden.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo pun meminta dukungan seluruh rakyat Indonesia, termasuk para wakil rakyat dan seluruh partai politik untuk memberantas tambang-tambang ilegal.