ABNnews – Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Muhammad Ridwan, buka suara terkait dugaan keterlibatan salah satu anggotanya dalam kasus kaburnya tiga tahanan dari Mapolsek Bontonompo, Kabupaten Gowa.
Ridwan menegaskan, peristiwa itu terjadi secara spontan. Menurutnya, anggota Brimob tersebut tidak tahu jika orang yang datang ke rumahnya dan meminta kendaraan adalah tahanan yang baru saja kabur.
“Kejadian di Bontonompo sebenarnya spontan. Jadi anak itu (anggota) tidak tahu. Dia (tahanan) datang ke rumah, minta kunci lalu pergi. Saat anggota keluar, orang itu sudah tidak ada,” kata Ridwan kepada wartawan, Sabtu (16/8/2025).
Namun, Ridwan mengakui ada persoalan lantaran anak buahnya itu tidak segera melapor. “Memang yang jadi masalah, kenapa tidak melapor,” ucapnya.
Ridwan memastikan, anggota Brimob tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan Propam. Ia menegaskan tak akan memberi toleransi bila terbukti bersalah.
“Permasalahan ini saya serahkan ke Propam. Kalau memang ada kesalahan, silakan diproses. Kalau terbukti terlibat, saya tidak akan membelanya. Silakan diproses baik secara pidana umum maupun kode etik,” tegasnya.
Kronologi Kaburnya Tahanan
Tiga tahanan kasus pencurian dengan pemberatan diketahui kabur dari sel Mapolsek Bontonompo pada Minggu (3/8/2025) sekitar pukul 04.00 Wita. Mereka adalah Muh Iqbal, Irwansyah Daeng Jarre, dan Rahim.
Ketiganya melarikan diri dengan cara merusak gembok dan jeruji besi sel. Aksi itu baru diketahui petugas saat hendak membangunkan mereka untuk salat subuh.
Kapolsek Bontonompo, AKP Zulkarnaim, menyebut pihaknya tengah mendalami kemungkinan adanya oknum yang membantu pelarian tersebut.
Empat hari kemudian, Kamis (7/8/2025), tim gabungan Resmob Polda Sulsel, Polres Gowa, dan Polres Luwu berhasil menangkap ketiga tahanan di Desa Harapan, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu. Saat penangkapan, para tahanan kembali berusaha kabur hingga akhirnya dilumpuhkan dengan tembakan polisi.
