ABNnews – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi tancap gas memperketat pengawasan keselamatan di seluruh moda transportasi. Ia menginstruksikan syahbandar, pengawas udara, hingga perkeretaapian untuk rutin melakukan rampcheck demi target “Zero Accident”.
“Pengawasan keselamatan kapal, pesawat, dan kereta harus ditingkatkan. Rampcheck wajib konsisten sesuai SOP,” tegas Dudy di Jakarta, Kamis (14/8).
Langkah ini dipicu evaluasi tiga insiden kapal di Selat Bali, Manado, dan Sanur. Hasilnya, Kemenhub menerbitkan Surat Edaran Ditjen Perhubungan Laut No SE-DJPL 25 Tahun 2025.
Aturannya mencakup:
* Nakhoda wajib isi & tanda tangan master sailing declaration sesuai kondisi riil
* Pelatihan penanggulangan musibah untuk nakhoda & ABK secara berkala
* Pemeriksaan cuaca BMKG sebelum terbitkan SPB (Surat Persetujuan Berlayar)
* Pembatasan penumpang sesuai manifest & kapasitas kapal
* Larangan penumpang berada di kendaraan saat kapal Ro-Ro berlayar
* Pemenuhan standar layanan & fasilitas pelabuhan
Menhub juga menekankan perbaikan sistem ticketing agar semua penumpang terdata resmi.
Selain sektor laut, Dudy menyoroti Over Dimension Over Loading (ODOL) di jalan raya. Pemerintah tetap akan menindak kendaraan yang tidak laik jalan.
“Nyawa manusia tidak boleh dikorbankan demi efisiensi atau keuntungan,” ujarnya.
Ia menegaskan jembatan timbang adalah titik pengawasan krusial. Kalau terbukti ada pungli, fasilitas ini bisa ditutup dan diganti teknologi Weigh In Motion (WIM) yang bebas interaksi dengan petugas.
Menhub juga mengingatkan sektor udara dan perkeretaapian untuk tidak abai. Rampcheck berkala dan perawatan armada wajib dijalankan.
“Semua transportasi publik harus menjamin keselamatan penumpang dan memberi pelayanan optimal,” pungkasnya.
