banner 728x250

Bahlil Jajaki Kerja Sama Raksasa Solar PV Tiongkok, Targetkan PLTS 100 GW

Foto dok Kementerian ESDM

ABNnews – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan lawatan ke Tiongkok dan bertemu perusahaan produsen panel surya kelas dunia, Trina Solar.

Pertemuan ini membahas peluang kerja sama pengembangan rantai pasok dan ekosistem energi surya dalam negeri, sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

“Kita tahu potensi energi surya Indonesia mencapai ribuan gigawatt. Maka, perlu penjajakan kerja sama dengan produsen Solar PV agar potensi ini bisa dioptimalkan untuk ketahanan dan swasembada energi,” ujar Bahlil di Tiongkok, Kamis (14/8) waktu setempat.

Indonesia memiliki potensi energi surya hingga 3.294 Gigawatt Peak (GWp). Namun, hingga Desember 2024, pemanfaatannya baru sekitar 912 Megawatt (MW).

Bahlil menyebut potensi ini membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin transisi energi di tingkat regional dan global, asal ada optimalisasi perencanaan penyediaan listrik yang bersih namun tetap andal.

Fokus ke Pabrik Kendal

Salah satu poin pembicaraan adalah penguatan kerja sama dengan PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) — perusahaan patungan antara Trina Solar dan mitra lokal di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, Jawa Tengah.

Didirikan 2023, TMAI merupakan pabrik terintegrasi tier-1 pertama di Indonesia untuk produksi sel dan modul surya. Kapasitas awalnya 1 GWp per tahun, dengan rencana ekspansi hingga 3 GW dalam 2–3 tahun. Teknologi yang dipakai, i-TOPCon N-type, dikenal punya efisiensi tinggi.

Kehadiran TMAI diharapkan mengurangi ketergantungan impor komponen industri energi, mempercepat hilirisasi, dan menciptakan rantai pasok energi surya dalam negeri — mulai dari industri pendukung hingga pembuatan wafer, ingot silikon, dan smelter polisilikon.

Dukung Target PLTS 100 GW

Langkah ini relevan dengan target Presiden Prabowo membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 100 GW, termasuk program PLTS desa berbasis koperasi.

Pemerintah menilai investasi dan transfer teknologi dari produsen global akan mempercepat pencapaian target ini.

Kerja sama dengan TMAI juga diharapkan meningkatkan kapasitas produksi sel dan modul surya, sekaligus memperluas pemanfaatan teknologi terbaru.

Fokusnya bukan hanya manufaktur, tapi juga pengembangan solusi energi terintegrasi: riset, proyek PLTS, sistem berbasis Internet of Things (IoT), hingga penyimpanan energi dengan Battery Energy Storage System (BESS).

“Investasi ini akan membuka peluang besar, bukan hanya untuk pasokan energi dalam negeri, tapi juga menekan ketergantungan pada impor,” tegas Bahlil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *